14
March

 

(voinews.id)- Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Him Hourn mengatakan keseragaman mata uang dan persatuan moneter atau monetary union di kawasan bukanlah prioritas saat ini, mengingat banyaknya agenda lain yang ingin diwujudkan organisasi tersebut. Saat mengisi kuliah umum di Universitas Pelita Harapan di Tangerang, Senin, Hourn mengatakan bahwa pemulihan pascapandemi menjadi prioritas ASEAN sekarang ini.

“Saya kira gagasan soal persatuan moneter sudah dibahas sejak 10 tahun bahkan 20 tahun yang lalu. Namun, perjalanannya masih sangat jauh karena kami memiliki prioritas lain,” ucap Hourn dalam kuliah umum yang diikuti secara daring di Jakarta.

Selain pemulihan pascapandemi, Hourn menyebut beberapa agenda lain yang juga menjadi prioritas untuk segera diwujudkan, seperti konektivitas ASEAN, penerapan ekonomi biru atau blue economy, serta meningkatkan perdagangan antar negara-negara ASEAN.

“Ini yang menjadi prioritas. Terkait persatuan moneter, saya kira itu masih terlalu membingungkan,” kata Hourn.

Meski demikian, Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini telah mengusulkan pengembangan regional payment connectivity guna mendukung pembayaran lintas batas. Lima bank sentral di Asia Tenggara yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) bahkan telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan.

Kerja sama itu akan mengintegrasikan infrastruktur pembayaran digital masing-masing, termasuk QR lintas negara dan fast payment. Sejak regional payment connectivity disepakati pada November 2022, QRIS lintas negara saat ini baru bisa digunakan di Thailand.

 

antara

14
March

 

(voinews.id)- Kremlin mengatakan tidak menutup kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan puncak para pemimpin G20 pada 9-10 September di New Delhi. Putin memang belum lagi melakukan perjalanan ke luar negeri sejak mengirimkan pasukan bersenjata ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Presiden Rusia itu juga tidak menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, pada November lalu. Tempatnya kemudian digantikan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia akan tetap berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan G20. Namun Peskov belum dapat memastikan kehadiran Putin dalam acara puncak G20 tersebut. "Itu tidak bisa dikesampingkan. Rusia terus berperan serta penuh dalam kerangka G20. Dia (Putin) berniat untuk terus berperan serta. Tapi belum ada keputusan yang dibuat," kata Peskov.

 

antara

13
March

 

(voinews.id)- Sekitar 368.000 orang berdemonstrasi di seluruh wilayah Prancis untuk menentang rencana reformasi pensiun pemerintah, menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis. Jumlah pengunjuk rasa lebih sedikit dari yang diperkirakan. Serikat pekerja terbesar Prancis CGT sebelumnya memprediksi bahwa hingga satu juta orang akan berpartisipasi dalam demonstrasi nasional tersebut. Layanan kereta api di Prancis "sangat" terganggu, menurut jawatan kereta api nasional Prancis SNCF. Namun, layanan metro dan angkutan umum lainnya di wilayah Ile-de-France, tempat ibu kota Paris berada, beroperasi sesuai jadwal.

Menurut media lokal Prancis, Senat Prancis dapat melanjutkan pemungutan suara mengenai rencana reformasi pensiun setelah melewati debat selama berhari-hari. Jika rencana tersebut disetujui oleh Senat, pekan depan rencana itu akan dikirim lagi ke Majelis Nasional Prancis, dan pemerintah dapat merujuk ke pasal khusus dalam Konstitusi untuk mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) tersebut tanpa melalui pemungutan suara Sekitar 1,28 juta orang menggelar aksi unjuk rasa di seluruh Prancis pada Selasa (7/3) untuk menentang rencana reformasi pensiun pemerintah, kata Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memaparkan rincian rencana reformasi pensiun itu pada Januari, yang akan secara progresif menaikkan usia pensiun resmi sebanyak tiga bulan per tahun dari 62 tahun menjadi 64 tahun hingga 2030, dan akan memberlakukan dana pensiun minimum yang dijamin. Dalam rencana tersebut juga dicantumkan bahwa mulai 2027, warga harus sudah bekerja selama sedikitnya 43 tahun jika ingin memenuhi syarat untuk mendapatkan dana pensiun penuh.

 

antara

13
March

 

(voinews.id)- Kementerian Kesehatan Iran mengatakan pada Sabtu bahwa jumlah korban meninggal akibat virus corona bertambah 15 orang dalam waktu 24 jam dan 569 orang terpapar virus tersebut di tengah lonjakan kasus infeksi baru COVID-19.

Buletin harian dari kementerian itu mengatakan angka kematian telah menyentuh angka 144.956 sementara jumlah pasien terinfeksi meningkat menjadi 7.573.328. Sebanyak 407 orang yang terinfeksi virus tersebut berada dalam keadaan kritis dan dimasukkan ke unit perawatan intensif di beberapa rumah sakit di seluruh Iran, menurut keterangan buletin itu. Pada peta COVID-19 berkode warna, empat kota saat ini dikategorikan merah, 23 jingga atau risiko sedang, 187 kuning atau risiko rendah, dan 235 biru alias normal. Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang melaporkan virus corona jenis baru pada Februari 2020 setelah mencatat dua kematian di Kota Qom, dan kemudian Teheran.

Iran, negara paling parah dilanda COVID di kawasan itu, mengalami setidaknya tujuh gelombang virus, sebagian besar disebabkan oleh varian sangat menular seperti Delta dan Omicron, sebelum kemudian mereda. Situasi itu diperumit oleh lambatnya vaksinasi, yang mendapat momentum setelah pemerintah baru mengambil alih kendali Teheran pada akhir 2021. Pada Juni tahun lalu, setelah lebih dari dua tahun, Iran melaporkan nol kematian akibat virus corona. Saat itu jumlah kematian akibat COVID mencapai 141.318 jiwa.

Menteri Kesehatan Bahram Einollah waktu itu mengingatkan bahwa mematuhi protokol kesehatan harus dilanjutkan hingga infeksi tidak terjadi lagi. Lonjakan kasus secara mendadak dalam beberapa minggu belakangan memicu kekhawatiran akan gelombang baru di negara itu saat rumah-rumah sakit di sejumlah kota besar, termasuk Teheran, melaporkan sejumlah besar pasien.

Meskipun sebagian besar dari 80 juta penduduk Iran telah mendapatkan dua dosis vaksin, pemerintah mendesak mereka untuk segera mendapatkan suntikan dosis penguat.

 

Sumber: Anadolu