24
March

VOI News,Jakarta:Korea Selatan telah mensponsori draf resolusi PBB tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Demikian dikatakan seorang sumber diplomatik, dikutip kantor berita Yonhap, Kamis.

Menurut sumber tersebut draft resolusi akan diadopsi pada sidang reguler ke-52 Dewan HAM PBB (UNHRC) yang berlangsung dari 27 Februari hingga 4 April. Perancangan resolusi yang dipimpin Swedia dan Uni Eropa itu mendesak Korea Utara untuk memastikan kebebasan berbicara, baik secara daring dan luring dan mengizinkan pendirian media independen. Draft tersebut juga mendesak Korea Utara untuk mempertimbangkan kembali undang-undang pemblokiran konten budaya dari luar negara yang tertutup itu. (antara)

21
March

 

VOInews.id- Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sebuah rancangan undang-undang (RUU) untuk mengungkapkan informasi terkait asal-usul virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19, menurut pernyataan Gedung Putih.

Ia juga menyatakan persetujuannya terhadap tujuan Kongres AS untuk mengungkap semua informasi tentang asal-usul COVID-19 kepada publik. "Dalam penerapan legislasi ini, pemerintahan saya akan secara resmi mengumumkan dan membagikan semua informasi yang ada, konsisten dengan kuasa konstitusional saya untuk mencegah pengungkapan informasi yang dapat mengancam keamanan negara," kata Biden dalam pernyataannya.

Biden juga menyebutkan bahwa ia telah memerintahkan badan intelijen AS untuk menyelidiki asal-usul COVID-19 pada 2021. Penyelidikan tersebut masih berjalan dan pemerintahannya akan terus mengkaji semua informasi rahasia, termasuk kemungkinan kaitan dengan Institut Virologi Wuhan, katanya.

"Kita perlu sampai ke titik terbawah dari asal-usul COVID-19 supaya kita dapat mencegah pandemi di masa depan dengan lebih baik," ujar Biden. Amerika Serikat tengah mendorong diskursus mengenai asal-usul pandemi COVID-19 hampir sejak kasus positif pertama dilaporkan di kota Wuhan, China pada akhir 2019 lalu.

 

antara

21
March

 

VOInews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Moskow pada Senin ketika perang di Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Putin diperkirakan akan meminta Xi menunjukkan solidaritas melawan hegemoni Barat, sedangkan Xi akan memperlihatkan bahwa China adalah pembawa perdamaian dunia yang akan menengahi konflik Rusia-Ukraina.

Xi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang menjabat tangan Putin sejak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Rusia itu pada Jumat karena mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia selama perang. Moskow menolak tuduhan tersebut.

Rusia akan memperlihatkan kunjungan Xi sebagai bukti bahwa Rusia memiliki teman yang kuat dan siap berdiri bersama untuk melawan Barat, yang menurut Putin berusaha mengisolasi dan mengalahkan negaranya. Bagi Xi, kedatangannya itu akan menjadi kunjungan diplomatik yang sangat penting, di mana China akan mengusulkan 12 poin untuk menyelesaikan krisis di Ukraina, tetapi pada saat yang sama memperkuat hubungan dengan sekutunya.

Lewat artikel yang diterbitkan di awal kunjungannya ke Moskow, Xi mengatakan bahwa usulan China yang dirilis bulan lalu itu mencerminkan pandangan global dan berusaha menetralisir berbagai dampak konflik di Ukraina. Namun, Xi mengakui bahwa solusi bagi konflik tersebut tidak mudah dicapai.

"Dokumen ini berfungsi sebagai faktor konstruktif dalam menetralisir dampak krisis dan mempromosikan penyelesaian politik," kata Xi. Pernyataan Xi itu dimuat dalam sebuah artikel di Rossiyskaya Gazeta, harian milik pemerintah Rusia. "Masalah-masalah rumit tidak memiliki solusi sederhana," kata Xi. Ukraina dan para sekutu Baratnya kemungkinan besar akan menilai bahwa setiap upaya untuk mencapai gencatan senjata hanyalah taktik Putin untuk mengulur waktu guna memperkuat pasukannya dan mencegah serangan balasan dari Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia hanya akan mempertimbangkan penyelesaian damai setelah pasukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina. Usulan China itu hanya berisi pernyataan-pernyataan umum, tidak ada hal konkret tentang cara mengakhiri perang tersebut. Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari setahun telah menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan kota-kota dan membuat jutaan orang mengungsi.

Dalam artikel di harian China yang dimuat oleh situs web Kremlin, Putin mengatakan dia menaruh harapan besar pada kunjungan "teman lamanya" Xi, yang bersama dirinya menandatangani kemitraan strategis "tanpa batas" tahun lalu. Putin juga menyambut baik niat China untuk menjadi penengah konflik. "Kami mensyukuri keseimbangan itu... terkait peristiwa yang terjadi di Ukraina, memahami latar belakang dan penyebab sebenarnya. Kami menyambut baik kesediaan China untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan krisis ini," kata Putin.

Amerika Serikat dan sekutunya, yang sangat skeptis terhadap motivasi China, menegaskan bahwa China menolak untuk mengutuk Rusia dan memberikan bantuan ekonomi ketika negara-negara lain menjatuhkan sanksi kepada Moskow. AS dan NATO belum lama ini menuduh China mempertimbangkan rencana untuk memasok senjata ke Rusia. Mereka memperingatkan China untuk tidak melakukannya, tetapi Beijing menolak tuduhan tersebut.

 

Sumber: Reuters

20
March

 

VOInews.id- Mesir menjadi tuan rumah pembicaraan antara pejabat Israel dan Palestina dalam upaya, yang juga didukung oleh Amerika Serikat dan Yordania, untuk meredakan gelombang kekerasan di Tepi Barat menjelang bulan suci Ramadhan. Pertemuan lima arah di resor Sharm el-Sheikh pada Minggu itu diselenggarakan setelah pertemuan puncak yang ditengahi AS pada 26 Februari 2023 di Yordania, guna memastikan janji Israel dan Palestina untuk mengurangi eskalasi.

Namun, upaya tersebut ditentang oleh faksi-faksi di kedua belah pihak dan gagal menghentikan kekerasan di wilayah tersebut. Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, pertemuan di Sharm el-Sheikh bertujuan untuk mendukung dialog Palestina-Israel untuk bekerja sama menghentikan tindakan dan eskalasi sepihak, serta memutus siklus kekerasan untuk mencapai ketenangan.

"Pertemuan ini dapat memfasilitasi terciptanya iklim yang cocok untuk dimulainya kembali proses perdamaian," kata Kemlu Mesir dalam pernyataannya. Palestina berjuang mendirikan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depannya--wilayah yang diduduki Israel dalam perang 1967.

Pembicaraan damai telah terhenti sejak 2014 dan Palestina mengatakan perluasan permukiman Yahudi telah merusak peluang pembentukan negara yang layak. Bulan puasa Ramadhan tahun ini dimulai pada akhir Maret. Pada tahun-tahun sebelumnya, bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina terjadi di sekitar Masjid Al Aqsa di Yerusalem pada puncak Ramadhan, yang tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Paskah.

 

Sumber: Reuters