Monday, 19 February 2018 00:00

Tradisi Potong Jari Suku Dani

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Di zaman yang serba modern ini, masyarakat Indonesia masih melakukan berbagai macam tradisi yang sudah ada ratusan tahun lamanya. Ketika mendengar kata potong jari, mungkin terdengar mengerikan di telinga Anda. Namun ini adalah salah satu tradisi yang dimiliki oleh salah satu suku di Indonesia. Lebih tepatnya suku Dani di Papua. Suku Dani adalah sebuah suku yang mendiami satu wilayah di Lembah Baliem.

Suku ini dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang terampil dan telah menggunakan alat atau perkakas. Suku Dani bahkan merupakan suku pertama yang diketahui telah mengenal teknologi penggunaan kapak batu, pisau yang dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu galian yang terkenal sangat kuat dan berat.  

Suku Dani memiliki tradisi yang menyedihkan ketika mereka kehilangan salah satu anggota keluarga atau orang terkasih mereka. Jari menjadi sasaran mereka untuk mengenang kepergian keluarga mereka. Kesedihan saat telah ditinggal pergi oleh orang yang cintai dan kehilangan salah satu anggota keluarga sangat perih. Lain halnya dengan masyarakat pegunungan tengah Papua yang melambangkan kesedihan lantaran kehilangan salah satu anggota keluarganya yang meninggal tidak hanya dengan menangis saja. Melainkan ada tradisi yang diwajibkan saat ada anggota keluarga atau kerabat dekat seperti; suami,istri, ayah, ibu, anak dan adik yang meninggal dunia. Tradisi yang diwajibkan adalah tradisi potong jari.  

Bagi Suku Dani, jari bisa diartikan sebagai symbol kerukunan, kebersatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun sebuah keluarga. Kehilangan salah satu ruasnya saja, tangan kita tidak lagi berfungsi optimal. Itulah nilai filosofi dari tradisi ini. Zaman sekarang, tradisi ini sudah mulai ditinggalkan, tapi Anda masih bisa menjumpai sesepuh suku Dani yang jemarinya sudah tidak utuh lagi. Walaupun dalam penamaan jari yang ada ditangan manusia hanya menyebutkan satu perwakilan keluarga yaitu Ibu jari. Akan tetapi jika dicermati perbadaan setiap bentuk dan panjang memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan kebersamaan untuk meringankan semua beban pekerjaan manusia.

Tradisi potong jari di Papua dilakukan dengan berbagai cara ada yang menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak atau parang. Cara lainya yaitu mengikat jari dengan seutas tali sampai beberapa lama waktunya sehingga menyebabkan aliran darah terhenti dan pada saat aliran darah berhenti baru dilakukan pemotongan jari. Tradisi potong jari pada saat ini belom ada sumber yang mengatakan bahwa masih berlangsung tradisi potong jari, namun belum ada sumber juga yang menyebutkan tradisi ini telah punah dan tidak dilaksanakan lagi.

Bisa dikatakan ada namun jarang ditemui atau dilakukan dikarenakan mungkin karena pengaruh agama yang mulai berkembang di sekitar daerah pegunungan tengah Papua. Apapun tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, semua merupakan bagian dari perkembangan kehidupan tradisi masyarakat Indonesia. Baiklah pendengar, demikian informasi mengenai tradisi potong jari suku dani di Papua.

Read 1489 times Last modified on Monday, 19 February 2018 16:12