Friday, 20 September 2019 07:01

Dukungan Diplomatik Semakin Berkurang Untuk Taiwan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Enam negara telah memutuskan hubungan kerjasama dengan Taiwan dalam dua tahun terakhir, karena tekanan Tiongkok. Negara terbaru yang mengumumkan memutuskan hubungan dengan Taiwan dan setia terhadap Tiongkok adalah Kepulauan Solomon. Pemerintah Kepulauan Solomon telah memutuskan hubungan diplomatik dan kerjasama dengan Taiwan yang telang berlangsung puluhan tahun, dan akan melakukan hubungan diplomatik dengan Tiongkok.

Keputusan Pemerintah Solomon tersebut telah memicu protes keras dari masyarakat di negara Pasifik selatan itu. Namun, pemerintah berdalih bahwa keputusan untuk beralih ke Tiongkok merupakan rekomendasi dari satuan tugas yang menyelidiki manfaat kerjasama dengan Tiongkok dan Taiwan bagi negara tersebut. Nukan hanya dari dalam negeri, Amerika Serikat juga bereaksi tentang hal ini. Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence membatalkan pertemuan dengan pemimpin Kepulauan Solomon setelah negara Pasifik itu memutus hubungan dengan Taiwan dan beralih ke Tiongkok. Pada Juli lalu, Perdana Menteri Solomon, Manasseh Sogavare meminta Wapres Pence untuk bertemu membahas kemitraan pembangunan. Namun, keputusan Soloman mengalihkan dukungan kepada Tiongkok menyebabkan komunikasi Amerika dan Kepulauan Solomon menjadi berubah.

Terhitung sejak Presiden Tsai Ing-wen yang anti-Tiongkok memerintah Taiwan pada 2016, enam negara telah mengalihkan hubungan kerjasama dari Taiwan ke Tiongkok, diantaranya, Burkina Faso, Republik Dominika, Sao Tome dan Principe, Panama, El Savador, dan Kepulauan Solomon. Yang menjadi sorotan selanjutnya adalah bagaimana Taiwan berupaya keras untuk merdeka yang menyebabkan kemudian kehilangan dukungan dari berbagai negara. Hubungan antara Taipei dan Beijing semakin merenggang sejak Presiden Tsai menjabat pada Mei 2016. Sejak itu, Taiwan secara agresif terus berupaya mendapat pengakuan dari negara lain sebagai negara merdeka. Sementara itu, Tiongkok berkeras menganggapnya sebagai wilayah pembangkang yang memisahkan diri. Demi membungkam ambisi Taiwan, pihak Beijing memutus hubungan resmi dengan Taiwan agar wilayah tersebut tetap mengakui prinsip 'Satu Tiongkok'. Bahkan, Beijing menegaskan tidak segan menggunakan cara paksa seperti opsi militer jika provinsi itu hendak mendeklarasikan kemerdekaannya.  Eksalasi politik yang terus menghangat antara Tiongkok dan Taiwan membuat masyarakat Internasional ikut mengkhawatirkan hubungan ke depan kedua negara.  Yang paling ditakutkan jika ada upaya invasi militer antar kedua negara yang diprediksi akan lebih buruk jika terjadi perang Korea Utara dan Korea Selatan.

Ketika dukungan diplomasi negara-negara semakin berkurang terhadap Taiwan, apakah masih sulit untuk menebak apa yang terjadi selanjutnya?

Read 730 times