Friday, 23 February 2018 12:51

Bio Farma Jajaki Kerja Sama Dengan Berbagai Negara.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Badan Usaha Milik Negara PT Bio Farma terus mengembangkan bisnisnya hingga ke mancanegara. Direktur Utama PT Bio Farma, Rahman Rustan mengatakan, pihaknya akan mengembangkan skema kerja sama bukan hanya dengan Unicef tapi kerja sama regional juga akan ditingkatkan. Rahman Rustan usai menggelar pertemuan dengan Tim Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Kementerian Luar Negeri yang membawa enam Duta Besar berkunjung ke PT Bio Farma di Bandung Senin (19/2) menjelaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di wilayah tersebut. Rahman mengatakan, penjajakan akan dilakukan salah satunya dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Iran. Sebab, PT Bio Farma menilai, di Iran banyak potensi yang dapat dikerjasamakan dengan Indonesia.

Menurut Rahman, Bio Farma memerlukan transfer teknologi dari Iran. Untuk produksi sendiri, pengembagan obat-obatan di Indonesia harus terus dilakukan. Rahman menjelaskan meskipun sejauh ini pihaknya masih mendapatkan banyak bantuan dari para Duta Besar RI di beberapa negara, namun Bio Farma sangat membutuhkan saran, diskusi serta dukungan dari Kementerian Luar Negeri, juga para duta besar RI dalam menggali potensi lain. Selain kerja sama suplai vaksin, menurut Rahman, Bio Farma juga ingin menjajajaki potensi kerja sama riset ataupun kerja sama produksi yang dapat disinergikan dengan negara-negara sahabat. Menurut Rahman, jika sebelumnya pihaknya  bekerjasama melalui jalur UNICEF, ia berharap pertemuan dengan Tim Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Kementerian Luar Negeri memudahkan akses kerja sama bilateral karena adanya bantuan dari para Duta Besar RI.

Rahman mengatakan,  di Iran saat ini PT Bio Farma memiliki 3 partner. Di Amerika latin ada di Argentina, Brazil, dan Kuba.  Bahkan, untuk Amerika Latin sudah ada kerja sama dengan Brazil, Argentina dan Meksiko, ia sudah kirim vaksin setengah jadi. Selama ini, menurut Rahman  kerja sama yang dilakukan ke negara berkembang selalu melalui Unicef. Namun sekarang terbuka kerja sama bilateral. Yakni, Iran terbuka untuk timur tengah dan Mexico terbuka untuk Amerika Latin. Ia  menegaskan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KBRI di wilayah tersebut. Rahman mengatakan yang paling berpotensi untuk dijajaki adalah produk herbal, mengingat potensi biodiversity atau keanekaragaman hayati untuk produk herbal di Indonesia cukup besar. Dikatakan, pihaknya fokus pada produk bioteknologi, sehingga untuk kerjasama produk herbal pihaknya  ingin mengajak tiga Badan Usaha Milik Negera lain yaitu Indofarma, Kimia Farma, dan Phapros.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Octavino Alimudin mengatakan mewakili kawasan masing-masing, pihaknya dapat menerima informasi langsung mengenai upaya yang sudah dilakukan Bio Farma. Octavino menilai, posisi Indonesia sebagai produsen vaksin dan serum memang sangat diakui oleh dunia, bahkan menjadi potensi pasar baru bagi Indonesia melalui Bio Farma.

PT Bio Farma, menerima kunjungan empat Duta Besar di Heritage building Bio Farma. Keempat Dubes RI tersebut adalah Duta besar Republik Indonesia di antaranya Octavino Alimudin, Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan mewakili Regional Timur Tengah, Amhar Azeth, Dubes RI untuk Rumania mewakili Regional Eropa, Sudirman Haseng, Dubes RI untuk Kamboja mewakili Regional Asia Tenggara dan Estella Anwar Bey, untuk Peru mewakili Regional Amerika latin

Read 877 times Last modified on Friday, 23 February 2018 12:53