Friday, 15 November 2019 11:34

Kehadiran Lembaga Internasional Sangat Diperlukan di Gaza

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Akhirnya, setelah serangkaian pertempuran sengit sejak selasa 12 November lalu dan menewaskan 34 warga Palestina, Kelompok Militan Jihad Islam mengumumkan gencatan senjata yang disepakati dengan Israel. Juru bicara militan Jihad Islam, Musbab Al- Berim mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku Kamis 14 November  pkl 05.30 waktu setempat. Sayangnya belum ada konfirmasi dari Israel saat gencatan senjata itu. Pertempuran sengit antara Israel dan Jihad Islam pecah pada Selasa 12 November pagi setelah serangan udara Israel menewaskan seorang Komandan Senior Militan Jihad Islam, Bahan Abu el-Atta yang dianggap bertanggungjawab atas rentetan serangan roket dan perencanaan serangan skala besar. Jika Jihad Islam menganggap telah tercapai kesepakatan gencatan senjata, pihak Israel justru tidak memberikan komentar sama sekali. Kelompok Jihad Islam mengajukan daftar tuntutan, termasuk didalamnya agar Israel menghentikan serangan terarah terhadap pimpinan militan Jihad Islam dan melonggarkan blokade terhadap Gaza yang diberlakukan selama 12 tahun terakhir.

Kesepakatan gencatan senjata militan gaza dengan Israel yang dimediasi Mesir hampir tidak pernah berakhir mulus. Gencatan senjata jarang diakui oleh Israel. Bahkan tahun lalu, tepatnya 15 November 2018, Menteri Pertahanan, Israel Avidgor Lieberman mengumumkan pengunduran diri dari pemerintahan koalisi sayap kanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Avidgor protes atas gencatan senjata di Gaza pada waktu itu.  Dia justru meminta Israel untuk lebih agresif di Gaza.

Belajar dari kondisi sebelumnya, pantaslah dunia internasional pesimis dengan gencatan senjata yang kabarnya tercapai di Gaza saat ini. Kehadiran lembaga-lembaga internasional, khususnya pasukan perdamain PBB sangat diperlukan secara bersama untuk memastikan terwujudnya perdamaian antara Palestina dan Israel di Gaza.

Read 702 times