Sunday, 25 February 2018 00:00

Mahasiswa Ciptakan Mesin Penyiang Padi

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kali ini mengetengahkan topik mengenai Mahasiswa Ciptakan Mesin Penyiang Padi .

Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya alam yang kaya. Berbagai tanamam daearah tropis tumbuh dengan mudah dan subur di Indonesia, salah satunya tanaman padi. Padi atau beras merupakan bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Ketergantungan masyarakat sangat tinggi terhadap beras. Karena itu pemerintah terus mendorong peningkatan produksi padi di tanah air. Ada banyak faktor yang mendukung peningkatan hasil pertanian padi. Selain ketersediaan lahan, tingkat kesuburan tanah, air dan sumber daya manusia, teknologi pertanian turut mendukung peningkatan produksi padi. Sebagian petani Indonesia sudah menggunakan teknologi sederhana dalam pertanian padi. Mereka menggunakan traktor, alat penggaris sawah dan lain sebagainya.

Teknologi pertanian diciptakan untuk mempermudah pekerjaan para petani serta untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, mahasiswa mempunyai peran penting memberikan kontribusi bagi pertanian, khususnya pertanian padi. Gulma atau tumbuhan liar merupakan masalah yang hampir selalu dihadapi oleh petani. Gulma dapat tumbuh disawah yang ditanami palawija maupun padi. Kehadiran tanaman atau rumput liar di sela-sela tanaman padi tentunya akan mengganggu produksi padi. Rumput liar dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi dan menurunkan produksi.

Untuk itu, dua mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, menciptakan mesin sederhana yang berfungsi untuk menyiang sekaligus memupuk padi di sawah. Mesin ini diberi nama Si Tepuk, singkatan dari siang terus pupuk, yang merupakan karya Aceng Muhammad Badrudin Muttaqin dan Dani Kurnia. Aceng mengatakan Si Tepuk menggunakan daya listrik dari baterai yang sudah dapat diproduksi di Indonesia. Mesin ini mengombinasikan kegiatan penyiangan dan pemupukan. Prinsip kerjanya adalah pisau pemotong berfungsi untuk memotong gulma sampai pada akarnya. Mesin dilengkapi roda pertama yang berfungsi untuk membenamkan gulma yang telah terpotong. Corong pengeluaran pupuk berfungsi untuk menaburkan pupuk di dekat akar tanaman dan roda belakang berfungsi untuk membenamkan pupuk yang telah ditebarkan. Menurut Aceng, konsep pembuatan mesin penyiang dan pemupuk padi tersebut telah dimulai sejak bulan Oktober 2017 hingga Januari 2018. Proses pembuatan berlangsung kurang lebih dua minggu. Pembuatan mesin ini dilakukan bekerjasama dengan bengkel las.

Pembuatan alat pertanian tersebut berdasarkan pengalaman dengan petani ketika praktik lapang. Mereka melihat ada petani yang memupuk padi tanpa melakukan penyiangan terlebih dahulu dengan alasan rumput masih kecil sehingga susah dilakukan penyiangan. Padahal, jika dilihat dari menyiang dan memupuk bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan penyerapan unsur hara yang tepat sasaran. Si Tepuk telah diikutsertakan dalam Kompetisi Penemu Muda Teknologi Pertanian bertajuk Agriventor 2017 yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita). Aceng mengatakan kompetisi tersebut diikuti oleh 36 tim penemu muda seluruh Indonesia. Tanggal 20 Februari 2018 tim mempresentasikan hasil temuannya kepada juri.

Sementara itu Dani Kurnia mengatakan ketertarikan mengikuti lomba tersebut mendorong mereka untuk menciptakan alat sederhana yang bermanfaat untuk sektor pertanian. Menurut Dani, mesin Si Tepuk sebagai aksi nyata mahasiswa STPP Bogor untuk memajukan pertanian Indonesia.  Dani menambahkan, mereka menerima masukan dari tim juri kompetisi. Bagaimanapun, alat tersebut memerlukan lebih banyak uji coba sehingga dapat digunakan oleh para petani.// Wati

Read 1021 times