Monday, 13 January 2020 09:19

Jemput Investasi, Presiden Jokowi Kunjungi Abu Dhabi

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden RI Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Jokowi, Minggu pagi (12/01) bertolak ke Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab-PEA. Beberapa agenda yang akan dilaksanakan Jokowi di Uni Emirat Arab di antaranya pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota dan menghadiri pertemuan Abu Dhabi Sustainability Week. Dalam forum tersebut rencananya Presiden Jokowi akan menjadi pembicara kunci untuk membahas mengenai pembangunan berkelanjutan, energi berkelanjutan dan lain-lain.

Namun tujuan  terpenting dalam  kunjungan Presiden Jokowi ke Abu Dhabi adalah pertemuan dengan Putera Mahkota Abi Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed. Di samping membicarakan  membahas hal-hal.  yang berkaitan dengan  agama Islam dan wakaf kedua belah pihak  juga akan  memperluas kerja sama di bidang investasi.

Kunjungan ke Persatuan Emirat Arab ini merupakan kunjungan kerja luar negeri pertama Presiden Joko Widodo di tahun 2020 dan dilakukan sebagai  tindak lanjut dari kunjungan Putra Mahkota PEA  ke Indonesia  pada Juni tahun lalu. Presiden bermaksud 'menjemput' investasi senilai 4 miliar Dolar AS atau 56 triliun Rupiah yang kabarnya  akan dikucurkan oleh  Persatuan Emirat Arab. Dalam  kunjungan ke Abu Dhabi, presiden Jokowi menurut rencana akan menandatangani  empat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) di bidang investasi.

Yang pertama berupa kerja sama proyek Kilang Balikpapan antara perusahaan minyak dan gas PEA, Mubadalah dengan PT Pertamina  dari Indonesia. Kedua, proyek Kilang Balongan, yang akan dikerjakan Pertamina bersama dengan perusahaan asal Persatuan Emirat Arab lain  yaitu Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc). Ketiga, kontrak kerja antara Enterprice Global Alumunium (EGA) dengan PT Indonesia Asahan Aluminum
 (Inalum), dan keempat, proyek kerja antara PT PLN Indonesia  dan Masdar  dalam pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 31 Oktober 2019 menunjukkan Singapura masih tercatat sebagai negara tertinggi yang berinvestasi di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 1,9 miliar Dolar AS, disusul Belanda  sebesar 1,4 miliar Dolar AS, dan Tiongkok dengan nilai 1 Miliar Dolar AS.

Di tahun 2020, Badan Koordinasi Penanaman Modal-BKPM menargetkan, pencapaian investasi sebesar Rp 886 triliun. Masuknya investasi dalam jumlah besar diharapkan dapat membantu ekonomi tetap tumbuh di tengah perlambatan perekonomian global.

Investasi Persatuan Emirat Arab di Indonesia senilai 4 miliar Dolar AS atau 56 triliun Rupiah tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi negara tersebut terhadap iklim investasi di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara yang menarik untuk berinvestasi dan membuktikan tingkat kepercayaan investor global terhadap Indonesia masih cukup bagus.

Ditandatanganinya empat Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding-MoU) di bidang investasi antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab ini juga diharapkan dapat semakin meningkatkan kepercayaan dunia terhadap sektor investasi di Indonesia. 

Read 672 times