Wednesday, 22 January 2020 13:12

Labuan Bajo Disiapkan Untuk KTT G20 dan ASEAN

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Labuan Bajo, provinsi Nusa Tenggara Timur-NTT Minggu (19/1) hingga Selasa lalu. Pemerintah telah memasukkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas.

Pada hari pertama kunjungan kerjanya di sana, Senin (20/1), Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet terbatas bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal (TNI) Doni Monardo, Kepala BASARNAS Laksamana Madya Bagus Puruhito, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula.

Usai rapat Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginannya mempersiapkan Labuan Bajo menjadi lokasi kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2023 nanti. Selain KTT G20, kegiatan tingkat dunia lainnya yang akan digelar di Labuan Bajo ASEAN Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN. Menurut Presiden kendala besar dalam mempersiapkan Labuan Bajo sebagai tempat perhelatan internasional adalah infrastruktur, lanskap, sampah, serta kekurangan air baku. Oleh karena itu persiapannya harus dimulai tahun ini.

Dari sisi ketersediaan air baku, Presiden Jokowi meminta Menteri Basuki menambah kapasitas air baku sekitar 100 mililiter per detik. Soal sampah, ia ingin kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat-PUPR mempersiapkan infrastruktur pengolahan sampah yang terintegrasi, baik untuk sampah darat maupun laut. Untuk sampah darat, Presiden Joko Widodo meminta Kementerian PUPR membangun alat pembakar sampah yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu, sehingga sampah dapat terbakar habis atau dikenal dengan incinerator. Kemudian, membangun tempat pembuangan sampah akhir. Sementara untuk sampah laut, ia ingin ada kapal-kapal pembersih sampah laut. Aktivitas itu diharapkan mulai pada Februari 2020. Presiden menegaskan, yang paling penting juga pendidikan masyarakat mengenai budaya sampah. Ia mengharapkan tak  ada sampah di Labuan Bajo.

Di sisi lain, Kepala Negara juga memerintahkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar untuk membuat kawasan hijau dengan penanaman bibit. Targetnya, kawasan itu bisa memproduksi lima juta sampai tujuh juta pohon setiap tahunnya.

Dari sisi infrastruktur Presiden Joko Widodo mendorong pengembangan Bandara Komodo dan kawasan wisata. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan menambah panjang landasan pacu di Bandara Komodo. Dengan peningkatan kapasitas itu, landasan diharapkan bisa digunakan untuk pesawat berbadan besar seperti Airbus 300.

Read 729 times Last modified on Thursday, 23 January 2020 13:16