Monday, 25 May 2020 05:51

Pertamina Gandeng Korea Bangun Kilang Dumai Senilai 22 Triliun Rupiah

Written by 
Rate this item
(0 votes)


PT Pertamina (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan konsorsium perusahaan Korea menandatangani pengembangan proyek Refinery Development Master Plan Unit Pengolahan II Dumai. Proyek kilang Dumai tersebut bernilai 1,5 miliar dolar Amerika atau setara 22 triliun rupiah. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia seperti dirilis Antara  Kamis (12/5) mengatakan, kilang Dumai dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak dan bahan bakar minyak dalam negeri. Sehingga, akan mengurangi ketergantungan impor minyak Indonesia yang diharapkan mampu mengatasi defisit transaksi berjalan ke depan. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim, dan konsorsium Korea diwakili Chairman DH Global Holdings Co. Ltd. Jung Sam Seung, serta disaksikan secara virtual oleh Bahlil.

Menurut Bahlil, inisiatif kerja sama diprakarsai dari kunjungannya ke Korea Selatan pada akhir tahun lalu. Bahlil mengatakan, dengan menggabungkan ketiga pihak dalam proyek kilang Dumai diharapkan investasi dapat memiliki makna strategis, saat harga minyak mentah sedang turun. Bahlil menilai proyek Refinery Development Master Plan Unit Pengolahan II Dumai penting karena merupakan salah satu kilang prioritas Pertamina. Proyek ini diharapkan dapat memberi dampak ganda terhadap pemerataan pembangunan di Indonesia secara keseluruhan.

Megaproyek tersebut, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dikatakan, BKPM mendorong terciptanya kemitraan strategis antara perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk menjalankan proyek tersebut. Menurut Bahlil, pihaknya akan libatkan juga pengusaha nasional yang ada di daerah, sehingga terjadi kolaborasi. Pihaknya juga akan bantu terkait insentif fiskal dan perizinannya.

Sementara itu Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang membenarkan kilang Dumai menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Dengan penandatanganan nota kesepahaman  tersebut , Nindya Karya dan konsorsium Korea telah menjadi mitra strategis bersama Pertamina dan akan melakukan kajian upgrading kilang Dumai. Pertamina berharap pada Desember 2020 ada milestone penting yang dapat dicapai. 

Read 740 times