Tuesday, 16 June 2020 07:53

Harapan Dari Pembukaan Kembali Mal dan Pusat Perbelanjaan

Written by 
Rate this item
(0 votes)


 

Beberapa pemerintah provinsi di Indonesia mengijinkan mal dan pusat perbelanjaan dibuka kembali mulai Senin (15/6/2020). Di Jakarta, setidaknya 80 mal beroperasi kembali. Persiapan telah dilakukan oleh pengelola mal, mulai dari lajur masuk ke mal, pengukuran suhu, fasilitas cuci tangan, serta fasilitas  dengan minim sentuhan. Yang sangat penting tentunya adalah pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalam mal.

 

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan jumlah pengunjung dan karyawan yang bisa masuk saat bersamaan adalah 50 persen dari kapasitas mal. Selain itu, yang juga dibatasi adalah jam operasional. Jika sebelumnya, sebagian besar mal beroperasi dari jam 10 pagi hingga 10 malam. Pada masa transisi Perbatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta saat ini, mal hanya diijinkan buka dari jam 11 pagi hingga jam 8 malam.

Bagi sebagian masyarakat, dibukanya mal dan pusat perbelanjaan adalah salah satu yang ditunggu. Bagi mereka,  berkunjung ke mal setelah selama hampir tiga bulan di rumah, akan menjadi hiburan dan pelepas stres.  Tetapi tak sedikit yang khawatir dan takut, pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan justru akan meningkatkan jumlah yang terpapar virus corona baru atau Covid-19.

 

Memang jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan pada Senin (15/6/2020), ada penambahan 1.017 kasus positif Covid-19 di Indonesia. Tetapi di sisi lain, ada fakta yang juga mengkhawatirkan. Konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia turun tajam akibat Covid-19. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan pertama 2020 ini hanya 2,84 persen, turun dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 5,02 persen. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan salah satu  komponen yang menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sisi pengeluaran.

 

Dalam sebuah diskusi di sebuah stasiun siaran televisi nasional, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, Roy Mendey mengatakan, dibukanya mal dan pusat perbelanjaan bukan hanya secara fisik. Ada multiplier effect atau dampak berganda dari beroperasinya kembali kegiatan ritel, diantaranya  kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah,  angkutan online, dan kegiatan usaha masyarakat di sekitar mal atau pusat perbelanjaan.

 

Setiap kebijakan pasti memiliki risiko. Besar kecilnya risiko itu tergantung pada yang menjalankan. Diharapkan dari pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali meningkat. Karyawan yang dirumahkan dapat kembali bekerja, usaha mikro kecil dan menengah kembali mendapatkan pasarnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi rumah tangga masyarakat Indonesia. Kebijakan ini dilakukan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan. Salah satu kunci keberhasilannya adalah kesiapan masyarakat Indonesia dengan disiplin yang tinggi. Protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Semoga pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan tidak menjadi klaster baru  penyebaran Covid-19. 

Read 847 times