Monday, 20 July 2020 11:18

Produk Makanan dan Minuman Indonesia Bidik Pasar Arab Saudi

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Pemerintah Indonesia membidik Arab Saudi guna memacu ekspor makanan dan minuman. Salah satu usahanya adalah dengan menyelenggarakan seminar web (webinar) bertajuk ‘Enhancing Indonesian Food Export to Arab Saudi’ yang dilaksanakan baru -baru ini. Konsul Jenderal RI Jeddah Eko Hartono dalam webinar itu mengatakan, Arab Saudi merupakan pasar potensial bagi produk Indonesia. Para pelaku usaha diharapkan aktif mencari peluang pasar ekspor dengan terus berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi. Eko Hartono berharap webinar ini tidak hanya menambah wawasan para pelaku usaha mengenai peluang serta regulasi dagang di Arab Saudi, namun juga menjadi jembatan untuk menjajaki kesepakatan.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan yang turut hadir dalam webinar ini menyampaikan, Arab Saudi merupakan salah satu pintu masuk bagi produk Indonesia yang ingin menjajaki pasar di kawasan teluk. Dengan jumlah penduduk lebih dari 30 juta jiwa, serta lebih dari 10 juta kunjungan jemaah haji dan umrah yang hampir pasti setiap tahunnya, Arab Saudi adalah pasar segmen khusus yang perlu diperhatikan pengusaha Indonesia. Menurut Kasan, hal lain yang menjadikan Arab Saudi menjadi pasar potensial bagi Indonesia adalah pola konsumsi masyarakatnya. Konsumsi masyarakat Arab Saudi yang kini meningkat cukup tinggi menjadikannya sebagai salah satu pasar yang menjanjikan bagi berbagai produk makanan dari Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama Atase Perdagangan Riyadh Erwansyah mengatakan, saat ini regulasi impor makanan di Arab Saudi mengalami perubahan yang dinamis. Setiap perusahaan makanan, utamanya yang terkait ayam, daging, dan ikan, perlu mendaftarkan diri dan melakukan self assessment. Selain itu, perusahaan tersebur harus berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang sudah bekerja sama dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Meski demikian, menurut Erwamsyah, dinamika perubahan aturan tersebut merupakan tantangan positif bagi pengusaha di Indonesia. Bila pengusaha Indonesia bisa menembus pasar Arab Saudi, maka dipastikan akan lebih mudah melakukan penetrasi ke negara-negara tetangga lainnya di kawasan itu. Webinar tersebut dihadiri 252 peserta yang terdiri atas para pelaku usaha dan unsur pemerintah kedua negara. 

Read 644 times