Monday, 16 April 2018 00:00

Lemuri Smart Waste Collection

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Warna Warni edisi kali ini akan membahas sebuah inovasi karya anak bangsa yaitu Lemuria Smart Waste Collection (baca: lèmuria smart wéis kèléksyén)*.

Teknologi Internet of Things atau IoT (baca: ai-ou-ti) berkembang dengan cukup baik di Indonesia berkat inovasi-inovasi para pemuda Indonesia, baik secara individu, kelompok, maupun perusahaan startup teknologi. IoT sendiri adalah sebuah sistem yang membuat berbagai objek terhubung dengan internet. Objek yang dimaksud bukanlah telepon pintar atau komputer saja, melainkan berbagai benda sehari-hari seperti mesin cuci, tirai jendela, dan masih banyak lagi.

Dengan IoT, keterlibatan manusia semakin berkurang karena benda dapat mentransfer data tanpa perlu interaksi manusia. Aktivitas manusia akan semakin dipermudah dari sisi energi maupun biaya. Karenanya, banyak pihak yang melihat bahwa Internet of Things bisa menjadi solusi dari berbagai permasalahan. Salah satunya adalah Lemuria Smart Waste Collection karya pemuda-pemudi asal Bandung, Jawa Barat.

Lemuria Smart Waste Collection adalah sebuah inovasi IoT yang dikembangkan oleh Ratu dan Rogers dari Gloftech, sebuah perusahaan startup IT yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Latar belakang dari pengembangan Lemuria Smart Waste Collection adalah kurang optimalnya upaya pengumpulan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir.Menurut Ratu dan Rogers, selama ini sampah dikumpulkan dengan jadwal tetap, tidak peduli apakah kontainer TPS sudah penuh atau belum. Truk pengangkut sampah pun terkadang pergi ke TPS yang masih kosong. Selain itu, banyaknya TPS tidak diimbangi dengan sumber daya yang memadai. Data yang ditemukan oleh Ratu dan Rogers menunjukan ternyata dari ratusan ton sampah yang diproduksi setiap harinya, hanya 30-40 persen saja yang terangkut. Akibatnya, biaya pengangkutan sampah membengkak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, tetapi sampah tetap menumpuk.Lemuria Smart Waste Collection pun disebut sebagai solusi dari isu sampah yang meliputi kurang baiknya penjadwalan pengumpulan sampah, kurangnya sumber daya, dan tingginya biaya yang tidak diperlukan. Sistem kerja dari Lemuria Smart Waste Collection pun cukup sederhana. Pertama, sebuah pemindai ditempatkan di TPS yang akan mengukur volume sampah dalam kontainer. Apabila sampah sudah melebihi volume tertentu, pemindai akan mengirimkan data ke server.

Dari server, data akan dilanjutkan ke penyimpanan Cloud Storage. Lalu, kecerdasan buatan di dalam Cloud Storage akan mengolah data yang diterima untuk menentukan rute terbaik pengumpulan sampah. Dengan efisiensi rute, maka biaya pengumpulan sampah dipercaya bisa berkurang 20-30 persen.

Teknologi yang dikembangkan oleh Ratu dan Rogers pun sempat diikutkan dalam suatu ajang inovasi di tahun 2016. Setelah melalui seleksi ketat, Lemuria Smart Waste Collection terpilih menjadi salah satu dari tiga inovasi terbaik. Meski bermanfaat dan telah mendapat penghargaan, Ratu dan Rogers mengaku belum memasarkan produknya.// Stev

Read 1145 times