Wednesday, 25 April 2018 00:00

Hari Malaria Sedunia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Malaria merupakan suatu penyakit yang penyebarannya melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi Parasit Plasmodium. Parasit tersebut hanya disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Jika tidak ditangani dengan tepat, maka gigitan nyamuk ini dapat menyebabkan kematian.Setiap tanggal 25 April, masyarakat dunia memperingati Hari Malaria yang ditetapkan oleh World Health Assembly (WHA). Kemudian, penetapan tersebut diratifikasi pada 23 Mei 2007 di Jenewa, Swiss yang dihadiri oleh 192 negara anggota WHO.

Hari Malaria Sedunia (HMS) bertepatan dengan Deklarasi Abuja pada tanggal 25 April 2001 oleh negara-negara endemik malaria. Deklarasi Abuja merupakan persetujuan beberapa negara di Afrika untuk mengalokasikan Angaran Pendapatan dan Belanja Negara-APBN setidaknya 15% untuk meningkatkan kesehatan warga negaranya. Selain itu, 0,7% APBN disumbangkan untuk membantu negara lain di Afrika yang membutuhkan.

di Indonesia sendiri, peringatan HMS baru dilaksanakan sejak tahun 2008. Peringatan HMS memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen bangsa Indonesia tentang malaria untuk mencapai masyarakat Indonesia bebas malaria 2030. Setiap tahun, Indonesia memiliki tema nasional untuk memperingati HMS. Tahun 2018, tema nasional untuk Hari Malaria adalah “Bebas Malaria, Prestasi Bangsa”.

Terkait pencapaian Indonesia bebas malaria pada tahun 2030 serta untuk mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan dalam mempercepat kemajuan program pengendalian malaria, maka diluncurkan kampanye dengan tema "Ready to Beat Malaria" atau “Siap Mengalahkan malaria”. Selain untuk megintervensi pihak-pihak terkait, kampanye ini juga dilakukan demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya malaria.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mencatat sepanjang 2017 sekitar 90 persen penyakit infeksi malaria terjadi di daerah endemis tinggi seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kemenkes Elizabeth Jane Soepardi mengakui, Kemenkes mencatat sepanjang 2017 telah terjadi 261.617 kasus malaria.

Elizabeth mengatakan pemerintah yaitu Kemenkes telah melatih tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, kader melalui manajemen vektor. Selain itu, telah mendistribusikan kelambu, dan melakukan fogging dinding rumah. Namun, pihaknya menegaskan dibutuhkan kerja sama lintas sektor untuk mengatasi penyakit ini, seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), tentara nasional Indonesia (TNI)/Polri, Kementerian Pariwisata, hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk melakukan langkah membuat parit hingga menutup lubang bekas pertambangan timah atau bekas gunung kapur yang dibangun untuk permukiman seperti terjadi di Bangka Belitung dan Sulawesi Tengah.

Read 1190 times