Monday, 07 May 2018 06:51

Kementerian Luar Negeri Indonesia Bantah Kabar Visa Turis Untuk Warga Israel.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah membantah kabar tentang adanya visa turis untuk warga Israel. Media Israel Haaretz sebelumnya mengklaim bahwa warga Israel dapat mengajukan visa ke Indonesia per 1 Mei. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, ketika dihubungi Republika pada Jumat (4/5) mengatakan,berita pemberian visa untuk Israel itu tidak benar. Ia menekankan, hal ini telah dikomunikasikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Menteri Pariwisata dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.  Selain Kementerian Luar Negeri, berita yang diterbitkan Haaretz juga telah dibantah kebenarannya oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Kepala bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Agung Sampurno, juga mengatakan tidak ada visa turis untuk Israel. Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Oleh sebab itu, Indonesia tidak memiliki kebijakan pemberian visa kepada warga Israel.

Film Aquiescene Indonesia juara kategori F-Kids di Festival Film Slowakia

Film Aquiescence garapan Fierrany Halita dari Indonesia memenangkan hadiah utama untuk kategori F-Kids atau film anak-anak dalam International Festival of Sustainable Development Film atau EkotopFilm/EnviroFilm yang digelar di kantor walikota Bratislava, Slowakia, akhir pecan. Penghargaan kepada pemenang untuk kategori ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Olah Raga Republik Slowakia kepada Duta Besar RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso, mewakili Fierrany Halita. Hal itu dikatakan Counsellor Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar RI Bratislava, Lely Meiliani, kepada Antara London, Senin (7/5). Film Aquiescence adalah film animasi pendek bertema lingkungan. Ekotop Film/Enviro Film telah berlangsung selama 44 tahun dan menjadi festival film terbesar di Slowakia. Untuk tahun ini, panitia menerima 1.300 film dari berbagai negara dan hanya 86 film yang dapat masuk dalam kompetisi. Perolehan penghargaan tersebut menjadi yang pertama kalinya bagi Indonesia di ajang film festival ini.

Lomba pidato dan bercerita berbahasa Indonesia digelar di Kedah

Lomba pidato dan bercerita berbahasa Indonesia digelar di Kedah. Sebanyak 10 finalis, masing-masing lima peserta unjuk kepiawaian dalam final lomba pidato dan bercerita Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing -BIPA di Kampus Universiti Utara Malaysia Alor Setar, Kedah, Malaysia, Minggu (6/5). Mahasiswi Universiti Utara Malaysia, Nurfarhana binti Mazlan, diputuskan oleh dewan juri sebagai juara pertama lomba pidato BIPA 2018. Juara ke dua dan ke tiga masing-masing adalah Addina binti Zamil dan Aubaidillah Doloh, keduanya mahasiswa Universiti Islam Antarbangsa Malaysia.
Sementara itu, untuk lomba bercerita bahasa Indonesia, juara pertama diraih oleh Shakif bin Suhaimi dari Universiti Islam Antarbangsa Malaysia, juara ke dua, Nuramelynn Izati binti Hisham dari Universiti Teknologi Malaysia, dan juara ke tiga, Syed Muh Azmel bin Syed Mahmud dari 
UniversitiPendidikan Sultan Idris. Acara final lomba yang digelar di Dewan A, Pusat Konvesyen, Universiti Utara Malaysia Sintok, Kedah Darul Aman dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI Kuala Lumpur, Prof. Ari Purbayanto. Dalam sambutannya, Ari Purbayanto menyampaikan bahwa lomba pidato dan bercerita BIPA merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang dilaksanakan oleh seluruh Atase Pendidikan dan Kebudayaan dan Rumah Budaya Indonesia di 18 negara akreditasi. Acara final lomba pidato dan berceritera BIPA dimeriahkan dengan penampilan tarian dan nyanyian yang diiringi musik angklung dari siswa dan guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur serta Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia


Read 926 times