Friday, 13 July 2018 07:20

Indonesia Akan Tingkatkan Komunikasi Dengan Amerika Serikat.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia akan meningkatkan komunikasi dengan Pemerintah Amerika Serikat terkait rencana negara tersebut mengkaji pemberian bebas bea masuk dalam skema Generalized System of Preferences (GSP) yang dinilai menjadikan defisit perdagangan negara tersebut dengan Indonesia. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7) mengatakan, komunikasi akan terus berjalan dengan Pemerintah Amerika. Pemerintah akan melakukan sosialisasi terhadap produk-produk yang masih dalam lingkup GSP. Ia menegaskan, sebetulnya bagi AS, Indonesia ranking ke-17, dan juga dari segi impor dan ekspor tentunya ini bukan sesuai yang menjadi ancaman besar terhadap AS. Karena itu, pemerintah masih berupaya melakukan komunikasi.

Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya akan segera terbang ke Amerika Serikat untuk menemui Departemen Perdagangan Amerika  atau United States Trade Representative (USTR) pada akhir Juli mendatang untuk  melakukan negosiasi dengan USTR agar Indonesia tetap mendapatkan fasilitas Generalized System of Preference (GSP). GSP merupakan kebijakan perdagangan AS yang memberikan manfaat pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor dari negara lain. Tujuan dari kebijakan GSP yakni untuk membantu perekonomian negara berkembang. Menurut Enggartiasto  pemerintah akan melobi agar Indonesia bisa mendapat fasilitas lain dari AS selain GSP. Sebab, jika GSP dicabut, maka Indonesia tidak memiliki fasilitas lain yang bisa digunakan untuk mendapatkan tarif bea masuk lebih rendah. Sebagai dampaknya, ekspor Indonesia ke Amerika berpotensi terganggu. Saat ini terdapat 124 produk ekspor Indonesia yang mendapatkan failitas GSP, dari total 3.547 produk yang diperbolehkan. Apabila fasiltas itu dicabut maka diperkirakan akan menimbulkan defisit neraca perdagangan yang besar bagi Indonesia.

Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengakui, rencana pengkajian bebas bea masuk yang terangkum dalam kebijakan GSP Pemerintah Amerika akan berdampak pada investasi, terutama melalui jalur sentimen dan kepercayaan. Jadi perang dagang dapat menimbulkan ketidakpastian. Dunia usaha dan kalangan investasi itu paling sensitif, paling peka terhadap ketidakpastian. Oleh karena itu pemerintah harus menyiapkan insentif-insentif tambahan untuk menanggapi dan menanggulangi dampak kepada sentimen investor. Ia menyebutkan, pengkajian GSP itu akan berdampak pada dua atau tiga faktor sekaligus.

Read 870 times