Friday, 20 July 2018 08:08

Badung Bantu Promosikan Destinasi Wisata Lembata.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pemerintah Kabupaten (pemkab) Badung, Provinsi Bali, akan membantu mempromosikan destinasi wisata unggulan Kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, kepada wisatawan mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata Lembata Apoloniaris Mayandi Kupang, Rabu (18/7) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menjajaki kerja sama dengan pemerintah Badung untuk membantu mempromosikan potensi wisata unggulan. Dikatakan, Pemerintah Badung telah siap membantu dengan memasukan objek wisata Lembata ke paket yang dipromosikan kepada wisatawan mancanegara. Ia optimistis arus kunjungan wisatawan ke Lembata semakin meningkat dengan kerja sama kedua pemerintah itu. Ia menambahkan, kerja sama tersebut akan mendorong semakin banyak wisatawan datang ke Lembata sehingga pembangunan sektor pariwisata di Lembata akan terus berkembang. Mayan mengatakan, hasil penjajakan itu akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan kerja sama pada Agustus 2018 di Lembata. Ia mengatakan, destinasi wisata Lembata sangat unik sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Lembata.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM dan Ekonomi Kreatif Di Aceh Berpotensi Dikembangkan.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif di Kota Banda Aceh sangat berpotensi dikembangkan guna meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Demikian dikatakan Ketua Tim One Village One Product (OVOP) Saifullah Muhammad pada acara peluncuran buku OVOP di Balai Senat Unsyiah, Rabu (18/7). Saifullah mengatakan, saat ini tercatat ada lebih dari 11 ribu wirausahawan di Banda Aceh dengan hampir 600 jenis produk unggulannya. Pihakya sudah mendata dan memetakan 578 produk UMKM yang ada di Banda Aceh, dan 116 di antaranya sudah dibukukan. Dari angka tersebut piahknya kerucutkan lagi menjadi 40 UMKM untuk dibina secara berkelanjutan. Pihaknya juga telah menetapkan produk unggulan Banda Aceh yakni produk olahan kopi dengan sentra produksi di Gampong Ulee Kareng, produk olahan ikan di Lampulo, dan produk kerajinan tangan di Lambara Skep. Ke depan akan dikembangkan konsep desa wisata dan inovasi di ketiga gampong ini. Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Banda Aceh Sofianuddin mengatakan, jumlah wirausahawan di Banda Aceh setara dengan 4,5 persen dari total jumlah penduduknya. Angka ini di atas rata-rata nasional dan tentu saja potensinya sangat besar untuk menggerakkan ekonomi Banda Aceh.

Pengembangan Pariwisata Papua Barat Berbasis Kawasan.

Pemerintah Provinsi Papua Barat mengembangkan sektor pariwisata berbasis kawasan dengan mempertimbangkan potensi sumber daya alam serta budaya masyarakat setempat. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Barat, Sergius Rumsayor di Manokwari, Rabu, mengatakan, obyek pariwisata di daerah ini tidak hanya Raja Ampat. Pemerintah daerah saat ini sedang berupaya mengembangkan pariwisata di daerah lain. Dinas Pariwisata saat ini sedang merancang konsep pengembangan obyek wisata Teluk Triton Kaimana, Pegunungan Arfak, Gunung Botak di Manokwari Selatan, wisata air panas dan penyu belimbing di Tambrauw serta wisata bahari di Kabupaten Teluk Wondama. Sergius mengatakan, pembangunan kepariwistaan berbasis masyarakat, memberikan kesempatan pada masyarakat lokal untuk mengontrol dan terlibat langsung dalam pengelolaan dan pembangunan pariwisata.

Ia menjelaskan, strategi pengembangan destinasi pariwisata Papua Barat juga meliputi pengembangan Kawasan Pariwisata Alam (KPA) pulau-pulau kecil di Raja Ampat, KPA Pegunungan wilayah Manokwari, Kawasan Pariwisata Budaya Fakfak dan Kaimana, pengembangan Kawasan Pariwisata Perkotaan Sorong, ekowisata alam dan budaya. Daya tarik kawasan pariwisata alam bahari pulau-pulau kecil di antaranya, panorama alam, pasir putih, gua, tebing-tebing karang, pulau karst dan mangrove.  Daya tarik pendukungnya adalah tari tradisional dan kesenian suling tambur, kerajinan anyaman dan ukir. Ia menambahkan, Papua Barat sudah dicanagkan sebagai provinsi konservasi pada tahun 2015. Pariwisata dinilai sebagai sektor unggulan untuk mendukung program konservasi.

Read 959 times