Friday, 03 August 2018 06:17

Pertamina Kelola Blok Rokan.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero). Sebelumnya blok migas yang terletak di Provinsi Riau tersebut sejak tahun 1971 dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari raksasa migas asal Amerika Serikat, Chevron. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta  Rabu, 01/8 mengatakan, pertimbangan memilih Pertamina memang dilakukan secara bisnis sehingga operator lama, Chevron Indonesia, yang menawarkan keuntungan lebih kecil kepada negara harus kalah. Luhut menjelaskan, Blok Rokan adalah aset besar di sektor migas karena cadangannya besar terlebih jika bisa menerapkan teknologi baru. Ia menegaskan, Rokan itu masih punya 1,2 miliar barel minyak yang bisa diambil.

Sementara itu PT Pertamina (Persero) menyambut baik keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang secara khusus telah memberikan hak pengelolaan Blok Rokan. Demikian dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam Forum Merdeka Barat 9 bertajuk “Menjaga Ketersediaan Migas”yang digelar di Jakarta, Rabu, (1/8). Nicke Widyawati menyatakan siap mengelola blok migas tersubur di Indonesia tersebut yang memiliki kapasitas produksi lebih dari 210.000 barrel minyak per hari (Barrels of Oil per Day/BOPD). Nicke mengatakan hasil produksi dari Blok Rokan keseluruhannya akan masuk ke kilang milik Pertamina sehingga nantinya akan mengurangi ekspor minyak mentah untuk keperluan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan produk olahan minyak bumi lainnya. Berkurangnya impor minyak mentah tersebut, diyakini Nicke mampu menghemat cadangan devisa Indonesia hingga 4 miliar Dollar Amerika Serikat per tahun.

“Dengan adanya WK-WK (Wilayah Kerja) itu dikelola oleh Pertamina maka 100 persen produksinya itu bisa masuk ke kilang Pertamina. Tidak ada yang dibawa keluar, diekspor. Jadi ini nanti pengaruhnya kemana, ke affordability. Karena harga pembelian import dengan harga membeli dari produk hulu di domestik ini harganya lumayan terpaut jauh. Oleh karena itu ketika kita berhitung Rokan, yang kita hitung bukan hanya keekonomian dari WK ini sendiri. Tetapi kita berhitung bagaimana dampaknya terhadap penurunan biaya produksi, secara jangka panjang, selama 20 tahun. Kita kemudian bisa menyampaikan kepada pemerintah bahwa akan ada penghematan devisa 4 miliar Dollar AS per tahun.”

Nicke menambahkan, dengan mengelola Blok Rokan, Pertamina bisa mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri. Karena, akan ada pasokan baru yang didapatkan oleh dari blok yang telah beroperasi selama lebih dari 90 tahun tersebut. Sebab, seluruh hasil produksi  100% masuk penuh kepada Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri yang saat ini masih bergantung pada impor. Selain itu, melalui pengelolaan Blok Rokan, potensi pendapatan negara selama 20 tahun pengelolaan akan mencapai 57 miliar Dollar Amerika  atau sekitar 825 triliun rupiah. Untuk diketahui, saat ini Blok Rokan yang terdiri dari dua lapangan minyak utama, yakni lapangan Duri dan Minas dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari raksasa migas dunia asal Amerika Serikat, Chevron. Kontrak perusahaan tersebut habis pada 2021 mendatang.  Mengacu laporan tahunan 2017, PT Chevron Pacific Indonesia menjadi penyumbang produksi terbesar kedua setelah Thailand bagi induk usahanya di Amerika Serikat.

Read 901 times Last modified on Friday, 03 August 2018 11:47