“Total transaksi dagang (INA-LAC dan IEBF) yang sudah terjadi sampai saat ini mencapai US$482,674,989,95 juta (sekitar Rp7,591 triliun),” kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Umar Hadi dalam keterangan yang diterima Rabu (18/10/2023) di Jakarta.
Di antara kesepakatan bisnis tersebut adalah pembelian ban senilai sekitar Rp157 miliar oleh BADAX Comercial asal Brasil. Selain itu, terdapat kesepakatan pembelian briket batu bara senilai sekitar Rp18,8 juta. Ada pula pembelian 1.500 megaton minyak goreng senilai Rp 29,8 miliar oleh Zendra Import SAC asal Peru.
Sementara itu, nilai transaksi bisnis tersebut didapat dari 57 pertemuan pencocokan bisnis (business matching) dalam berbagai sektor. Di antaranya ialah otomotif, minyak kelapa sawit dan turunannya, briket arang, boga, furnitur, busana, kesehatan, hingga kecantikan.
Melihat pencapaian pada kegiatan yang digelar Kemlu bersama Kantor Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia ini, Umar mengungkapkan optimismenya. Hal ini dilihat dari hasil lima tahun penyelenggaraan INA-LAC BF yang telah melibatkan 22 negara.
“Dari yang kelima kali ini sudah kita lakukan proses INA-LAC Business Forum kelihatannya semakin ada bentuknya. Dalam konteks INA-LAC Business Network yang dinahkodai oleh KADIN, (KADIN) sudah menjangkau 'KADIN' (kamar dagang) dari 22 negara di Amerika Latin dan Karibia,” katanya.
Umar meyakini kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara-negara Amerika Latin dan Karibia akan terus meningkat di masa mendatang. Terlebih bila kamar-kamar dagang di negara-negara tersebut saling berjejaring.
“Kenapa (progres) ini penting? Karena kalau KADIN kita lebih aktif lagi dan sudah ber-network (berjejaring) dengan KADIN-KADIN dari negara-negara itu, berarti komunikasi di antara dunia usaha di Indonesia dengan di negara-negara itu lebih lancar dan terinstitusionalisasi. Jadi, paling tidak setiap kita bikin INA-LAC ada kesempatan business network (jejaring bisnis) di antara kamar-kamar dagang dan industri itu,” katanya melanjutkan.
Umar juga mengapresiasi para duta besar Indonesia di negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Menurutnya, mereka telah mendorong promosi potensi Indonesia kepada para pelaku bisnis di negara-negara tersebut. Termasuk di antaranya mendorong para pengusaha di negara-negara tersebut untuk menjalin hubungan secara kelembagaan dengan KADIN Indonesia. (Andy Romdoni/Rama)