Wednesday, 27 February 2019 07:47

Misi Dagang RI ke India Capai Hasil Positif

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Rombongan misi dagang Indonesia ke India untuk menghadiri pertemuan dan pameran keempat India-ASEAN 2019, dari 21 hingga 23 Februari lalu, memperoleh hasil positif. Harian Kompas, Senin (25/2) melaporkan, selain peluang penurunan bea masuk produk turunan minyak sawit, sejumlah produk Indonesia berpotensi masuk ke pasar India.

India membuka peluang penurunan bea tarif dari 50 persen menjadi 45 persen bagi produk turunan minyak sawit asal Indonesia, sama dengan produk asal Malaysia. Poin ini menjadi salah satu misi delegasi Indonesia yang dipimpin Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Sejumlah pelaku usaha mendapat peluang memasarkan produk mereka ke India. Selain aneka produk turunan yang mengandung sawit, Indonesia berpeluang memasarkan produk perhiasan, sejumlah produk makanan dan minuman, serta produk tekstil.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Indonesia, Arlinda, menyatakan, pelaku usaha India juga menjajaki peluang mendatangkan karet, rempah gambir, dan kertas dari Indonesia. Khusus komoditas karet, sedikitnya lima pelaku usaha India hadir dalam penjajakan bisnis yang digelar di sela-sela pertemuan dan pameran tersebut.

Menteri Enggartiasto kepada media menjelaskan, seperti halnya minyak nabati, kebutuhan karet India diyakini terus tumbuh seiring pertumbuhan industri dan ekonomi. Menurut Menteri, selama ini sebagian pelaku usaha India mengimpor karet dari Singapura. Namun karet tersebut sebenarnya berasal dari Indonesia.

Enggartiasto menekankan prinsip kemitraan dan kolaborasi dalam perdagangan. Menurutnya, India adalah mitra dagang terbesar keempat bagi Indonesia. Namun perdagangan bukan soal peringkat dan surplus atau defisit, tetapi mengenai kemitraan serta bagaimana perdagangan bisa berkontribusi bagi perkembangan nasional dan negara lain.

Total perdagangan Indonesia-India tahun lalu sebesar 18,7 miliar dolar Amerika. Dari perdagangan itu, Indonesia surplus 8,7 miliar dolar Amerika. Sementara itu 60 persen total ekspor Indonesia berasal dari minyak kelapa sawit.

Read 698 times