Oktober mendatang, salah satu dari 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata bertajuk Festival PesonaKarawo akan berlangsung di Gorontalo. Pada acara tersebut, akan ada parade orang-orang mengenakan kain Karawo,parade menyulam, lomba foto Karawo, sampai lomba motif Karawo. Sesuai namanya, festival ini bertujuan mempopulerkan kain Karawo ke khalayak luas. Karawo merupakan kain sulaman khas Gorontalo.
nama kain tradisional khas Gorontalo ini sebenarnya diambil dari kata Karawo yang berarti sulaman dengan tangan. Kerajinan kain tradisional ini sudah ada sejak abad ke-17, pada masa kerajaan di Gorontalo. Awalnya kerajinankain kerawo ini dibuat oleh masyarakat Gorontalo, khususnya kaum ibu dan remaja putri untuk kebutuhan mereka sendiri. Namun karena keindahan dan keunikkannya, banyak orang yang menyukai kain Karawo, sehingga kini kain ini diperjualbelikan. Baik dalam bentuk kain, maupun pakaian jadi. Harganya juga sangat bervariasi. Untuk kain dan baju perempuan dijual mulai Rp125 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan untuk baju pria, yang terdiri dari jas wool seharga Rp400 ribu, jas biasa Rp150 ribu, dan kemeja antara Rp100 ribu sampai Rp150 ribu. Selain dibuat untuk berbagai jenis pakaian, kain karawo juga dapat dipakai untuk berbagai macam barang yang dihiasi sulaman kain tersebut. Barang-barang yang dibuat dengan menggunakan kain Karawo, seperti tas, sapu tangan, dasi, kopiah, taplak meja, sprei, tatakan gelas, topi bahan rotan, mukena, dan kipas.
Kain Karawo memiliki sulaman yang khas dengan berbagai hiasan warna yang menarik. Proses membuat sulaman kain ini tidaklah mudah. Laode M Arif Akbar, Manager Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM(Usaha mikro, kecil dan menengah), kantor Perwakilan Bank Indonesia provinsi Gorontalo dalam sesi wawancara di studio Voice of Indonesia, menjelaskan ada dua proses pembuatan kain karawo.
Insert Laode M Arif Akbar:
Ada dua proses. Jadi yang pertama kita mendesain, membuat desain karawonya. Yang Kedua kita mengiris kainnya. Jadi kain baju kita iris pak benangnya. Kita cabut benangnya satu-satu sampai terbentuk pola yang bolong-bolong seperti ini. Setelah itu masukin lagi benang baru sesuai dengan desain tadi, kemudian diikat dan kemudian jadilah sulaman.
Motif sulaman pun bermacam-macam, seperti tulip, mawar, dan kupu-kupu. Sehelai sulaman kain kerawang dapat dibuat selama kurang lebih satu minggu hingga satu bulan bahkan bisa lebih lama, tergantung dengan jenis kain, benang, dan motifnya. Kain kerawang berkualitas terbaik dengan menggunakan benang emas dan motif yang rumit memerlukan waktu yang lebih lama.