Wednesday, 09 October 2019 13:57

Ketika Kurdi Merasa Dikhianati

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Hubungan Turki dan Kurdi  di Suriah terus mengalami pasang surut. Masuknya Amerika dalam konflik antar keduanya, membuat situasi  semakin rumit Selama  ini militer AS bekerjasama dengan pasukan Kurdi (YPG) bertempur melawan milisi ISIS di kawasan utara Suriah Di pihak lain, Turki berkeras  ingin menghancurkan pasukan Kurdi yang mereka tuduh sebagai kelompok  terror.Babak baru yang sulit ditebak ujungnya muncul ketika beberapa hari yang lalu pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump merestui operasi militer Turki di Suriah terhadap pasukan Kurdi yang selama ini merupakan sekutu utama AS dalam menumpas kelompok ISIS

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut Amerika menghormati kehendak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk melindungi masyarakatnya dari serangan teroris.Langkah yang sudah diambil Amerika adalah menarik mundur pasukan Amerika dari perbatasanTurki –Suriah Dengan langkah itu Kurdi mulai merasa kehilangan dukungan dari Amerika Serikat dan merasa dikhianati Mengutip laporan Reuters,  ditariknya pasukan AS dari wilayah itu akan membuat pasukan pimpinan Kurdi di Suriah,  yang telah lama bersekutu dengan Washington, rentan terhadap serangan yang direncanakan oleh militer Turki yang mencap mereka sebagai teroris.  Banyak pengamat berpendapat bahwa penarikan pasukan AS yang cepat dari Suriah hanya akan menguntungkan Rusia, Iran,  dan rezim Assad di Suriah.  Hal ini akan meningkatkan risiko ISIS dan kelompok teroris lainnya berkumpul kembali

Yang menarik adalah perubahan sikap Amerika yang terjadi begitu cepat dan cukup  membingungkan Senin (7/10/2019)/ Presiden Trump bahkan sempat berkicau di akun twitternya  mengancam akan "melenyapkan" ekonomi Turki jika dianggap bertindak berlebihan Tapi faktanya,  pasukan Amerika Serikat yang telah mengalahkan 'kekhalifahan' di  wilayah ISIS, tidak lagi mendukung atau terlibat dalam operasi di wilayah itu  Intinya, Amerika tidak lagi mendukung Kurdi

Bisa ditebak, sebagai  kelanjutan dari sikap Amerika Serikat ini Turki tentu segera bersiap melancarkan aksi serangan kepada milisi Kurdi Sebelumnya,  Ankara sudah pernah dua kali menggelar serangan, pada 2016 dan 2018. Sasarannya adalah  Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), milisi yang jadi tulang punggung Kurdi Gedung Putih menyatakan bahwa Turki akan memikul semua tanggung jawab atas para milisi ISIS yang ditangkap pasukan Kurdi selama dua tahun terakhir

Tinggal lagi kini,  bagaimana sikap masyarakat Internasional terhadap aksi yang akan dilancarkan Turki atas Kurdi?  Akankah Kurdi mengalami pengurangan populasi paling ekstrem dari yang telah terjadi selama ini? Populasi Kurdi di Suriah terkonsentrasi di provinsi Hasakah (perbatasan Suriah-Turki), provinsi Aleppo di wilayah Ain Arab (termasuk Kobani yang saat ini sedang mereka pertahankan dari serangan ISIS).  120 ribu Kurdi  telah dihapus dari kebangsaan Suriah selama ini. Negara mana yang akan berdiri di samping Kurdi  yang sedang merasa dikhianati.

Read 729 times