Minuman hangat yang bernama wedang tahu, selain masih terdengar asing untuk beberapa orang, juga mempunyai beberapa nama yang berbeda di beberapa daerah di Indonesia. Dii Solo wedang tahu bernama Tahok, di Surabaya disebut tahuwa, sedangkan di Sumatra bernama Kembang Tahu. Minuman hangat ini awalnya berasal dari imigranTionghoa yang masuk ke Indonesia pada akhir abad ke 19.
wedang tahu merupakan minuman yang berasal dari sari kedelai yang disiram kuah jahe. Cara membuat wedang tahu memang gampang-gampang susah. Kedelai yang sudah dicuci bersih lalu direndam selama kurang lebih delapan jam. Setelah dibilas, kemudian diblender sampai halus. Kedelai yang sudah halus ini kemudian diperas untuk memperoleh sarinya dan dimasak. Dalam proses pembuatannya , wedang tahu tidak menggunakan pengawet sehingga minuman ini lebih nikmat diminum langsung.
Dalam penyajiannya, semangkok wedang tahu akan bersanding dengan kuah jahe yang memiliki cita rasa rempah-rempah yang kuat serta ditambah serai, daun jeruk, gula jawa dan pandan yang kuat. Rasa hangat dari kuah jahe yang agak pedas berpadu dengan kelembutan wedang tahu. Minuman ini memiliki beberapa khasiat seperti menambah stamina dan mengusir masuk angin, serta menghangatkan badan di waktu udara dingin. Semangkuk wedang tahu ini dihargai Rp. 6000, dan biasanya penjual wedang tahu mulai menjajakan dagangannya mulai pagi pukul 06.00 hingga siang pukul 13.00, dan sore hari biasanya mulai pukul 16.00 sampai malam.
Kata “Wedang” dalam bahasa Jawa berarti minuman hangat . Selain hangat di tenggorokan, lapisan-lapisan tahu itu terasa lembut di lidah. Rasanya ringan dan sangat cocok untuk menjadi menu sarapan. Apabila anda sedang berwisata ke Jogjakarta, sempatkanlah untuk mencicipi wedang tahu yang hangat ini. Anda tidak akan susah menemukannya karena penjual wedang tahu ini ada di setiap penjuru Yogjakarta.