Kampung Budaya Sindang Barang adalah suatu kampung adat Sunda yang terletak di Desa Pasir Eurih Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Menurut sejarahnya Kampung Sindang Barang sudah ada sejak abad ke XII dan terpapar dalam Babad Pajajaran dan tertulis juga dalam pantun Bogor. Kebudayaan Sunda yang masih kental tercermin dalam perilaku kehidupan masyarakatnya sehari-hari terutama direfleksikan dalam pelaksanaan acara Serentaun yang rutin dilaksanakan di Kampung Sindang Barang. Kampung ini mempertahankan aspek kebudayaan lokal kerajaan Pajajaran, dimana terdapat 78 lokasi situs sejarah Pakuan Sindangbarang, upacara tradisional (upacara adat Serentaun, upacara adat Neteupken, upacara adat Pabeasan, dan berbagai upacara adat lainnya), dan berbagai kesenian tradisional Sunda.
Serentaun merupakan suatu bentuk penjelmaan rasa syukur warga atas rezeki hasil panen mereka. Serentaun telah ada pada zaman Kerajaan Pajajaran pada abad ke 16 dan masih berlangsung hingga sekarang. Tahun 2006 Serentaun kembali dilaksanakan terpusat setelah adanya pengakuan kembali ketua adat karena inisiatif beberapa kelompok adat yang ingin melestarikan budaya Sunda di Sindang Barang yang tergabung dalam Padepokan Giri Sunda Pura Sindang Barang. Dengan dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten dan masyarakat kawasan Sindang Barang, mereka dapat membuat suatu kawasan budaya Kampung Budaya Sindang Barang.
Selain acara serentaun yang menarik wisatawan, Ada beberapa tempat menarik yang dapat di kunjungi ketika Kita berada di kampung budaya sindangbarang. Situs Purbakala merupakan peninggalan kerajaan Pajajaran yang berupa Punden berundak, batu dakon, batu tapak, dan lain-lain yang berada di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. Terdapat kurang lebih 33 buah punden berundak dan 60 titik sebaran situs lainnya. Anda juga dapat mengunjungi Grijaya Culture Village merupakan Desa adat Girijaya yang terletak pada ketinggian 1200 meter dibawah permukaan laut, di gunung Salak.
Pengunjung Kampung Budaya Sindang Barang juga dapat mengunjungi home industri sepatu yang terdapat di sindangbarang . Saat ini terdapat kurang lebih 300 home industri sepatu. Pengunjung juga dapat membeli langsung dari pengrajin dan melihat cara pembuatannya. Di jalan Suryakencana, pengunjung dapat mencoba macam-macam wisata kuliner dengan harga yang bervariasi. Tersedia pula tempat jajanan 24 jam di pasar Devries. Taman ini merupakan sisa Taman Kerajaan Sunda pada jaman dahulu kala yang berupa kolam yang panjang dan lebarnya mencapai 40×15 m. Sumber airnya berasal dari Sumur Jalatunda. Berjarak 4 km dari Kampung budaya, pengunjung dapat mencoba belanja pada factory outlet yang tersebar di daerah Tajur yang menjual baju, tas dan perlengkapan lainnya dengan harga yang bervariasi. Tempat ini merupakan perkebunan sayuran milik penduduk setempat. Rata-rata kebun ini ditanami tanaman Kangkung dan Bayem. Curug Nangka merupakan sebuah air terjun yang berada di kaki gunung salak yang dapat dicapai dengan kendaraan hanya setengah jam perjalanan dari kampung budaya. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah dan cuaca yang sejuk yang memiliki sensasi tersendiri untuk wisatawan.