Selain dodol Garut aneka rasa, kue Burayot juga patut dicoba jika anda berlibur kedaerah Garut. Bentuk burayot bulat lonjong,kulit agak keriput dan warnanya kecoklatan. Kudapan khas ini bisa didapatkan di wilayah Kecamatan Leles, Kadungora dan Wanaraja. Burayot terbuat dari bahan baku berupa gula merah, tepung beras, kacang tanah danminyak kelapa.Bahan ini dicampur menjadi satu lalu diaduk sampai menjadi adonan Burayot.
Burayot berasal dari bahasa sunda yang berarti kue yang bentuknya menggelantung .Pada saat adonan tepung beras ini selesai digoreng, kue tersebut diangkat dengan batang bambu kecil sehingga kulit kuenya tertarik ke atas dan tepung gulanya menggantung di bagian bawah kue. Menggantung seperti ini disebut 'ngaburayot'.Karena itulah kue ini dinamakan kue Burayot.
Bahan baku kue Burayot sangat mempengaruhi rasa dari kue ini sendiri, misalnya penggunaan gula merah yang berbeda kualitasnya akan menghasilkan rasa yang berbeda juga, oleh karena itu pembuatan kue Burayot tidak bisa sembarang dalam penggunaan bahan bakunya , kualitas bahan dinilai berperan penting dalam menghasilkan kue Burayot yang lezat.
kue Burayot lebih enak di santaphangat-hangat atau ketika baru matang. Meskikue yang sudah dinginpun tak kalah enaknya. Karena itu ada juga produsen yang membuat kue Burayot dalam jumlah besar untuk dijual menjadi oleh-oleh khas kota Garut. Camilan ini dibuat dalam berbagai rasa. Paling tidak, ada lima macam rasa Burayot yang bisa dicicipi oleh pengunjung di sekitar wilayah Cangkuang yaitu rasa wijen, jahe, keju , kacang tanah dan rasa original.
Burayot aneka rasa biasanya dijual dalam wadah plastik besar dan kecil. Harganya Rp 7.500,- untuk wadah kecil dan Rp 15.000,- untuk yang wadah berukuran besar. Satu wadah yang besar berisi sekitar 20 buah kue burayot.