Sejumlah warga Beijing memilih tinggal di rumah setelah otoritas kesehatan di ibu kota China itu menetapkan Distrik Chaoyang sebagai wilayah berisiko tinggi epidemi Covid-19. Di wilayah setingkat kecamatan berpenduduk terpadat di Kota Beijing itu sebelumnya terdapat klaster baru wabah setelah empat anggota keluarga terpapar virus mematikan. Seorang warga Chaoyang rencananya berlibur ke Guilin, daerah otonomi Guangxi di wilayah selatan Tiongkok, saat musim libur Hari Buruh mulai 1 Mei.
Tapi setelah mendengar kabar tersebut, perempuan berusia 30 tahun yang bekerja sebagai karyawan bank itu membatalkan rencananya. Demikian menurut China Daily, Rabu (22/4). Apalagi Komisi Kesehatan Guangxi pada Ahad (19/4) telah mengumumkan orang yang tinggal di Distrik Chaoyang, Beijing, dalam waktu 14 hari terakhir wajib tes asam nukleat. Sejak Chaoyang ditetapkan sebagai distrik berisiko tinggi epidemi, maka siapa pun yang baru kembali dari provinsi atau kota tetangga, seperti Provinsi Hebei dan Kota Tianjin, diwajibkan menjalani karantina terlebih dulu. Republika