VOI VARIA NUSANTARA Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) segera meluncurkan spesies burung baru Myzomela Irianae yang mengambil nama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, (5/1) peluncuran penamaan spesies burung baru asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur tersebut rencananya akan dilakukan anggota bersama Dewan pertimbangan Presiden - Jan Darmadi bersamaan juga dengan penamaan Anoa yang lahir beberapa bulan lalu di Manado Sulawesi Utara. Menteri Siti Nurbaya mengatakan, Jan Darmadi memberikan perhatian terhadap biodiversity, flora dan fauna Indonesia dan telah beberapa kali meminta informasi catatan dan laporan dari KLHK soal orangutan, anoa dan lainnya. Termasuk perhatian pada kebijakan KLHK terkait industri kehutanan dan lahan kritis.
Spesies burung baru Myzomela Irianae memiliki bobot sekitar 32,23 gram dengan panjang tubuh dari paruh hingga ujung ekor mencapai 17,2 centimeter (cm). Burung ini biasa terbang dan berdiam pada habitat hutan, semak-semak, kebun dan pohon yang berbunga, dan terkadang juga bisa ditemui memakan nectar pada bunga pohon jati di sekitar perkampungan.//
Satu Juta Wisawatan Kunjungi Bukittinggi Selama 2017.
Jumlah kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara ke sejumlah objek wisata, ke Bukittinggi, Sumatera barat tercatat lebih dari 1 juta jiwa. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga ( Diaspora ) Bukittinggi, Erwin Umar, Jum’at (5/1/2018), mengatakan, jumlah kunjungan tersebut dihimpun berdasarkan data pengunjung lewat karcis pada objek wisata seperti Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan atau Kebun Binatang dan Benteng Fort de Cock, serta Taman Panorama dan Lobang Jepang, dengan jumlah kunjungan mencapai 1,03 juta jiwa. Ia menjelaskan, pada tahun 2018, sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan, pihak Disparpora berupaya menambah fasilitas di objek - obyek wisata yang ada, dengan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan BUMN. Sementara itu Kepala Bidang Destinasi dan Daya Tarik Objek Wisata Disparpora Bukittinggi, Mihandrik menjelaskan dari target kunjungan wisatawan sebanyak 1 jutaan yang telah berhasil dicapai tersebut, memberikan dampak positif pada target Pendapatan Asli Daerah di sektor pariwisata. Dikatakan, disamping wisatawan manca negara, pengunjung lainnya berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Barat, serta berbagai daerah di Indonesia seperti Riau, Jambi, Sumatera Utara, Palembang dan Jakarta.
Indonesia - Malaysia Tingkatkan Kerja Sama Perfilman.
Kalangan pelaku industri film Indonesia dan Malaysia sepakat meningkatkan kerja sama guna menggairahkan perfilman kedua negara. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan para pelaku perfilman nasional baik artis, sutradara, maupun produser film dengan delegasi Persatuan Seniman Malaysia di Gedung Sinematek Indonesia, Jakarta, Jumat (5/1). Presiden Persatuan Seniman Malaysia Zed Zaidi menyatakan, kerja sama kedua negara serumpun diharapkan meningkatkan peluang industri film di Malaysia maupun Indonesia.
Zed Zaidi mengatakan, kerja sama di bidang perfilman antara Indonesia dengan Malaysia sebenarnya sudah berlangsung lama, baik melalui produksi film bersama ataupun pelibatan artis film kedua negara. Bahkan, antara Indonesia dengan Malaysia pernah menyelenggarakan anugerah penghargaan perfilman dua negara serumpun tersebut, yakni Anugerah Serumpun. Ia menegaskan, dengan kerja sama tersebut pihaknya ingin menjadi jembatan bagi industri film kedua negara lebih maju ke depan. Ia juga berharap kedepan penghargaan 'Anugerah Serumpun' diselenggarakan kembali.
Sementara Tarmizi Abka, sutradara film Indonesia sekaligus penggagas kegiatan tersebut mengatakan, pertemuan kalangan film Indonesia dengan Malaysia diharapkan meningkatkan kualitas sumber daya perfilman kedua negara. Diapun mengharapkan kegiatan silaturahim pelaku film Indonesia dengan Malaysia terus berlangsung ke depan, bahkan diperluas dengan industri film dari negara-negara lain. Kunjungan delegasi persatuan seniman Malaysia ke Indonesia berlangsung dari 5-7 Januari 2018 diikuti 20 orang pelaku industri film setempat baik artis, sutradara, maupun produser.