Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh meminta negara-negara di Uni Eropa untuk bergegas dan mengakui negara Palestina. Hal itu disampaikan kepada sejumlah anggota Parlemen Eropa melalui aplikasi Zoom, seperti dilansir media Arutz Sheva pada Kamis (28/5). Shtayyeh menyatakan, pengakuan Negara Palestina penting untuk mempertahankan solusi dua negara dan untuk melawan rencana aneksasi Israel.
Dia membuka pintu bagi negara-negara yang ingin berinisiatif serius mengupayakan proses perdamaian di bawah dukungan internasional multilateral. Karena keberhasilan proses perdamaian tergantung pada keberadaan mediator yang adil, prinsip-prinsip yang jelas dan disepakati, prinsip-prinsip kemitraan yang serius, dan jadwal yang ditetapkan. (republika)