Dalam dua hari terakhir ini Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo bertemu Menlu Tiongkok Yang Jiechi di Hawaii untuk perundingan langka yang digelar di tengah konflik yang kian panas.
Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu memang bersitegang dalam berbagai isu, mulai dari masalah pandemi virus corona, langkah Tiongkok menerapkan legislasi keamanan di Hong Kong, isu wilayah di Laut China Selatan, hingga perang dagang. Di tengah pandemi global virus Corona, Tiongkok dan Amerika saling tuduh soal asal usul virus Corona. Amerika menuduh virus Corona berasal dari laboratorium virologi Wuhan, baik diciptakan atau bocor dari sana. Sementara itu, Tiongkok menuduh virus Corona diciptakan di Amerika dan dibawa ke Wuhan oleh personil militer.
Tiongkok dan Amerika Serikat juga menghadapi risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan. Untuk menghindarinya, kedua pihak dinilai harus bisa mengelola krisis seperti ketika kapal perang mereka berada dalam lokasi yang berdekatan. Sulit ditentukan secara pasti kapan hubungan AS dan Tiongkok mulai memburuk, tetapi konflik di Laut China Selatan adalah salah satu konflik awal yang terjadi.
Seorang sumber militer Tiongkok mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter. "Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutip South China Morning Post.
Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Reuters, Washington perlu menghormati posisi Beijing dalam masalah-masalah utama, menghentikan intervensinya pada masalah dalam negeri Tiongkok seperti Hong Kong, Xinjiang, termasuk Taiwan, dan bekerja untuk memperbaiki hubungan. Sementara juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus dalam sebuah pernyataan menekankan, perlunya hubungan penuh timbal balik antara kedua negara.
Hubungan AS dan Tiongkok memang kerap mengalami pasang surut. Namun kali ini, dengan adanya fakta-fakta yang disebutkan tadi, kekhawatiran akan semakin memburuknya hubungan antara Tiongkok dengan Amerika sangat beralasan. Agak sulit menebak akan kemana atau sampai kapan akhir dari perseteruan ini. Tanpa itikad dan niat kedua negara untuk menyelesaikan persoalan2 ini secara damai, tentu keadaan tidak akan membaik. Padahal sebagai bagian dari masyarakat dunia, keduanya tentu menyadari bahwa konflik antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia pastilah berdampak pada negara-negara lain.