Friday, 03 July 2020 06:51

Rencana Aneksasi Tepi Barat Oleh Israel

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Israel ingin menguasai  permukiman di kawasan pendudukan Tepi Barat  dengan mengklaim bahwa tanah tersebut milik mereka.  Langkah itu rencananya dilakukan awal bulan Juli ini. Wajar kalau kemudian semua pihak yang menentang keras  aneksasi ini  menjadi gelisah. Suasana Politik Dalam Negeri Palestina pun  resah. Hamas,  Gerakan Palestina garis keras menentang tegas  rencana Israel tersebut. Negara  Palestina  sendiri berharap  dukungan dari berbagai pihak yang menolak rencana aneksasi tersebut. Namun faktanya sampai hari ini berbagai penolakan dan perundingan yang dilakukan belum dapat  membatalkan rencana Israel. Dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang berlangusng virtual bulan Juni lalu, Menlu RI Retno Marsudi  secara khusus menegaskan rencana aneksasi di tengah pandemi Covid-19 telah melipatgandakan tekanan kepada Palestina. Aneksasi wilayah Palestina oleh Israel baik secara “de-facto" maupun “formal" merupakan hal yang tidak dapat diterima," 

OKI pun menyiapkan langkah untuk  merespon rencana aneksasi ini. Di hadapan para menteri luar negeri OKI, Menteri Retno mengajak negara anggota OKI untuk bersatu dan memobilisasi kekuatan menolak aneksasi wilayah yang direncanakan oleh Israel tersebut melalui tiga cara.


Pertama; apabila Israel melanjutkan aneksasi secara formal, maka negara anggota OKI yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel diminta melakukan langkah diplomatik sesuai dengan berbagai Resolusi OKI. Kedua, negara-negara OKI secara kolektif menggalang dukungan internasional untuk menolak aneksasi Israel di berbagai forum internasional seperti Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Dewan HAM. Ketiga, mendorong dilanjutkannya negosiasi yang kredibel dan sesuai parameter yang disepakati secara internasional, untuk mencapai “solusi dua negara" (two-state solution).

 

Tentu semua pihak termasuk Indonesia sebagai salah satu negara pendukung Palestina yang konsisten  berharap, langkah diplomasi yang sudah dilakukan bisa membuahkan hasil.

 

Read 781 times Last modified on Monday, 06 July 2020 06:58