Vegetarian atau Vegan secara umum dipahami sebagai pola makan yang tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup seperti daging, unggas, ikan atau hasil olahannya. Pola makan seperti ini telah menjadi gaya hidup tren masa kini. Para vegetarian, sebutan untuk orang yang menerapkan gaya hidup ini mempunyai berbagai alasan untuk memilih tren ini. Yang paling sering adalah karena gaya hidup ini terbukti secara ilmiah bisa menyehatkan dan bahkan bisa menyembuhkan berbagai penyakit degenerative kronis seperti jantung, diabetes, kanker usus, darah tinggi dan lain-lain. Selain itu gaya hidup vegetarian juga dilakukan untuk diet menurunkan berat badan. Menurut data Indonesia Vegeterian Society (IVS, pelaku vegan di Indonesia mencapai dua juta orang. The Global Vegetarian Index, indeks vegetarian global dari 183 negara mengungkapkan Indonesia berada di posisi ke 16 negara ramah pelaku vegan. Untuk memperkenalkan gaya hidup sehat ini, sebuah even dengan nama “Vegan Culinary Festival 2018” akan diselenggarakan pada minggu ini.
Indonesia Vegetarian Society (IVS) akan menyelenggarakan Vegan Culinary Festival di Tribeca Central Park Mall, Jakarta Barat dari tanggal 23 sampai 25 Maret 2018. Acara tersebut termasuk dalam rangkaian acara ‘Earth Day Vegan Festival & Forum 2018’. Festival kuliner vegan ini bertujuan untuk memperkenalkan serta mempromosikan aneka makanan vegan nusantara yang menjadi bagian penting dalam industri pariwisata. Terutama untuk menarik minat wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya komunitas vegan dari seluruh dunia. Vegan Culinary Festival 2018 membidik segmen wisatawan dari komunitas vegetarian. Ajang ini juga diharapkan bisa memperkenalkan dan mempromosikan aneka makanan berbasis nabati nusantara kepada wisatawan. Kementerian Pariwisata sangat mendukung terselenggaranya Vegan Culinary Festival 2018 mengingat segmen wisatawan yang memerlukan layanan vegetarian cukup tinggi. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana Brahmananda dalam jumpa pers di Jakarta mengatakan bahwa Vegan Culinary Festival ini penting karena ini kesempatan bagi kita menunjukkan Indonesia yang kaya dengan herbal dan tumbuh tumbuhan yang memang sangat cocok untuk acara ini. Tentu ini menjadi material dasar makanan vegetarian. I Gde Pitana mengungkapkan, wisatawan dari komunitas vegetarian dan vegan di Indonesia dan mancanegara semakin banyak dan terus berkembang, sehingga mendorong tumbuhnya rumah makan vegetarian dan vegan yang kini menjamur di berbagai kota dan daerah di Indonesia. Lebih dari 1000-an rumah makan vegetarian dan vegan baik yang berskala besar seperti restoran hingga warung kaki lima tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Bahkan, banyak rumah makan non-vegetarian atau vegan juga menyediakan menu khusus vegetarian termasuk hotel, tempat wisata, hingga kantin sekolah. Sementara itu, Sekjen IVS sekaligus Sekjen World Vegan Organization dan Presiden Yayasan Tempe Internasional, Susianto mengatakan festival kuliner vegan ini dapat menjadi media untuk memperkenalkan kepada masyarakat pola makan sehat terutama dari bahan makanan kacang-kacangan.
Vegan Culinary Festival 2018 akan menyajikan kuliner vegan nusantara, dan dimeriahkan dengan berbagai acara menarik, seperti Mr & Miss Vegan Indonesia, Green Speech Competition, Fashion Show dengan material dasar barang bekas, Parenting & Vegan Talk Show, Flash Mob oleh INLA (International Nature Loving Association), serta Art Performance & Entertainment. Acara ini juga mengundang perwakilan sepuluh negara untuk hadir dan berbagi pengetahuan mengenai vegan. Dalam ajang ini akan ada 168 menu makanan untuk vegan. Mulai dari empek-empek, rendang, bakso hingga sate yang khusus dibuat untuk vegan. Tahun ini, IVS akan menggelar juga Indonesia International Vegan Festival & Forum 2018 pada 13-15 April 2018 di Neo Soho Mall di Jakarta Barat.