Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh dalam pidatonya pada Sabtu mengatakan, Iran tetap bertekad untuk mengembangkan industri minyak negara itu kendati mendapat sanksi dari Amerika.Zanganeh mengatakan, pihaknya harus meningkatkan kapasitas sehingga dapat memasuki pasar dengan kekuatan penuh ketika dibutuhkan serta membangkitkan kembali pangsa pasar.
Zanganeh berbicara hal tersebut sebelum melakukan penandatangan kontrak sebesar 294 juta dolar Amerika atau setara 4,2 triliun rupiah antara Perusahaan Minyak Nasional Iran dan perusahaan minyak dan gas dari Iran, Persia Oil & Gas.
Kesepakatan kerja itu menargetkan produksi 39,5 juta barel minyak dari ladang minyak Yaran di provinsi Khuzestan, bagian barat daya Iran, yang berbagi wilayah dengan ladang minyak Majnoon milik Irak.antara