Pelonggaran atau bahkan pencabutan status penguncian wilayah (Lockdown), oleh beberapa negara dalam menghadapi covid19 sejak Juni lalu, kini sudah mulai menunjukkan dampaknya. Di Manila, Philipina, negara dengan jumlah kasus covid19 terbanyak kedua di Asia Tenggara, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Tak heran kalau Pemerintah Philipina kemudian melakukan lockdown untuk kedua kalinya di masa pandemi ini. Dimulai kemarin, Kamis (16/7) lockdown akan berlangsung selama dua pekan hingga akhir Juli mendatang untuk menekan penyebaran virus corona. Juru bicara pemerintah Filipina, Harry Roque mengatakan sejumlah sektor bisnis tetap dibolehkan beroperasi selama diberlakukan lockdown. Kasus virus corona di Filipina meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak pemerintah mencabut lockdown dan membuka kembali sebagian sektor bisnis mulai Juni lalu. Filipina menjadi negara dengan jumlah infeksi tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.
Data yang dikutip dari Deutsche Welle menyebutkan, angka Infeksi virus corona memang melonjak di seluruh dunia pada Rabu (15/07). Hal ini membuat beberapa negara harus “mengerem” niat untuk membuka kembali kegiatan di sejumlah wilayah atau memberlakukan pembatasan baru.
Selain Philipina, beberapa negara yang juga melakukan pengetatan fase kedua diantaranya adalah Hong Kong, Tiongkok, dalam hal ini kota Beijing, dan Catalonia
Tampaknya pelonggaran Lockdown yang dilakukan untuk mendorong bergeraknya sektor ekonomi telah menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sebaran virus Covid19. Sebutan New Normal untuk masa sesudah lockdown membuat masyarakat umumnya melupakan protokol kesehatan dalam menghadapi Covid 19 yang sudah dibiasakan sebelumnya. Akibatnya, menjadi pemicu peningkatan jumlah mereka yang terinfeksi sehingga berujung pada kondisi yang memaksa terjadinya lockdown kedua.
Pemerintah Indonesia telah mengganti istilah New Normal dengan Adaptasi Kebiasaan Baru. Selain New Normal adalah istilah asing yang mungkin kurang dipahami masyarakat, ditengarai orang lebih mengedepankan kata normal , yang mungkin mengacu kepada tatanan kehidupan sebelum pandemi, dari pada new yang dimaksudkan sebagai kebiasaan baru, khususnya berkaitan dengan protokol kesehatan.