Wednesday, 20 January 2021 00:00

ITS Kembangkan i-nose c-19, Pendeteksi Covid-19 melalui Bau Keringat

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : Antara Foto : Antara

Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Drs EcIr Riyanarto Sarno MSc PhD mengembangkan inovasi alat pendeteksi Covid-19 melalui bau keringat ketiak yang dinamakani-i-nose c-19.

i-nose c-19 merupakan alat screening Covid-19 pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketiak. i-nose c-19 bekerja dengan cara mengambil sampel dari bau keringat seseorang dan memprosesnya menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Selain itu alat ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknologi screening Covid-19 lainnya. Sampling dan proses berada dalam satu alat, sehingga seseorang dapat langsung melihat hasil screening pada i-nose c-19. Hal ini tentunya menjamin proses yang lebih cepat.

 

 

i-nose c-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC), sehingga pengisian data cukup dengan menempelkan e-KTP pada alat deteksi cepat Covid-19 ini. 

 

Lebih lanjut, Ryan memaparkan bahwa data dalam i-nose c-19 terjamin handal karena penyimpanannya pada alat maupun cloud. Penggunaan cloud computing mendukung i-nose c-19 dapat terintegrasi dengan publik, pasien, dokter, rumah sakit maupun laboratorium.

Selain terjamin dari segi biaya karena menggunakan komponen teknologi yang murah, i-nose c-19 juga tidak membutuhkan keahlian khusus dalam implementasinya. Scanner ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan perangkat pengaman yang lebih sederhana yakni hanya sarung tangan dan masker sebagai perlindungan dasar

 

 

i-nose c-19 merupakan hasil penelitian selama empat tahun yang kemudian dioptimalkan dengan menyesuaikan virus Covid-19 sejak Maret 2019 lalu.

Saat ini, i-nose c-19 telah sampai pada fase satu uji klinis. “Kedepannya akan ditingkatkan lagi data sampling-nya untuk izin edar dan dapat dikomersialkan kemasyarakat,

Dengan berbagai kelebihan yang ada, i-nose c-19, karya anak bangsa, hadir untuk menjawab tantangan pandemi Covid-19 yang belum terkendali

 

 

Read 822 times Last modified on Friday, 22 January 2021 10:14