Pemerintah Indonesia siap menghadapi rencana Uni Eropa untuk pentahapan keluar biofuel berbasis kelapa sawit. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri RI, Siswo Pramono, di sela-sela kunjungan ke PT Inti Indosawit Subur, unit bisnis Asian Agri di Jambi bersama dengan beberapa duta besar negara Eropa, baru-baru ini. Seperti dikutip Antara, dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (22/4), ia menjelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan Indonesia terkait rencana Uni Eropa itu, di antaranya dengan pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit untuk menciptakan posisi bersama negara-negara penghasil kelapa sawit. Beberapa upaya lainnya yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah mencari pasar baru, meningkatkan penyerapan pemakaian dalam negeri, dan mengelola pasar yang telah ada. Siswo Pramono menegaskan, kelapa sawit merupakan komoditas utama ekspor Indonesia. Pasar terbesarnya adalah India, Tiongkok, dan Pakistan. antara
