Monday, 14 May 2018 00:00

Anyaman Keladi Air Pontianak

Written by 
Rate this item
(3 votes)

Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia. Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Pontianak memiliki kerajinan tangan yang sangat khas bernama anyaman akar keladi air. Akar keladi air merupakan tumbuhan yang  tumbuh liar di rawa-rawa Sungai Kapuas, konon keladi air hanya ada di Kalimantan Barat. Keladi air berbentuk seperti akar merambat. Tumbuhan ini menumpang hidup di pohon lain dengan akarnya menjuntai ke bawah sepanjang tinggi pohon, bentuknya seperti batang sirih dan jika dikupas, dalamnya terdapat akar keladi air yang cukup kuat untuk mengikat.

Tanaman ini cukup licin, lentur, dan berwarna putih. Ia seperti rotan yang sudah diolah. Keladi air merupakan tumbuhan yang hidup di rawa dan habitatnya menumpang diatas pohon, semakin tinggi pohon yang di tumpanginya semakin panjang akarnya, dan akar itu lah yang bisa di olah menjadi kerajinan anyaman yang menarik dan memiliki nilai jual. Berbagai produk yang bisa dihasilkan dari kerajinan anyaman keladi air. Melihat keistimewaan itu, masyarakat Kalimantan Barat memanfaatkan akar keladi air ini sebagai bahan baku dalam membuat produk anyaman. Kerajinan anyaman Keladi Air merupakan salah satu bentuk produk kerajinan andalan yang dimiliki Kabupaten Kubu Raya.

Kondisi geografis wilayah kabupaten muda di Kalimantan Barat ini yang umumnya adalah daerah perairan menjadikan bahan baku kerajinan anyaman ini yaitu Keladi Air sangat mudah ditemukan dan dikembangkan. Sejak ratusan tahun lalu, akar keladi air sudah dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai sebagai bahan baku pembuatan perlengkapan kebutuhan sehari-hari, seperti keranjang, tas, vas bunga, topi, dan lain sebagainya. Keahlian masyarakat yang secara tradisional dan turun temurun dalam mengolah akar tanaman keladi air sampai saat ini masih terus dipertahankan bahkan semakin berkembang. Oleh karena itu, jangan heran jika untuk saat sekarang ini banyak bentuk-bentuk baru dapat diciptakan dari bahan baku akar tanaman keladi air.

Munculnya kelompok-kelompok pengrajin anyaman keladi air di beberapa lokasi di Kabupaten Kubu Raya yang umumnya diisi oleh para ibu rumah tangga telah menunjukkan bahwa sebenarnya produk-produk kerajinan ini memiliki potensi untuk dijual. Usaha dari para ibu-ibu ini pun sudah mulai mendapatkan dukungan oleh pihak-pihak terkait khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Saat ini anyaman akar keladi tidak hanya diminati oleh masyarakat Indonesia saja namun juga turis mancanegara yang datang ke Pontianak. Pengembangan usaha anyaman akar keladi saat ini banyak diminati oleh masyarakat Jepang, Malaysia, Brunei Darusalam dan Belanda. Oleh sebab itulah masyarakat Pontianak berlomba-lomba memproduksi anyaman akar keladi ini untuk di ekspor ke negara-negara tersebut.

Namun semakin sempitnya habitat tanaman keladi air sebagai dampak dari semakin meluas dan berkembangnya pembangunan pemukiman penduduk di sekitar wilayah pinggiran sungai menjadikan keberlangsungan ekosistem tanaman air ini dipertanyakan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, lama kelamaan para pengrajin anyaman akan mengalami kendala dengan ketersediaan bahan baku. Jadi setidaknya mulai dari sekarang semua kendala-kendala tersebut sudah harus dipikirkan jalan keluarnya karena bukan tidak mungkin kerajinan anyaman dari tanaman keladi air hanya akan menjadi kenangan.

Read 4318 times Last modified on Wednesday, 16 May 2018 21:52