Monday, 21 May 2018 09:31

Sertifikat UNESCO Untuk Taman Bumi Ciletuh Telah Terbit.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Sertifikat Taman Bumi Dunia UNESCO (UNESCO Global Geopark) bagi Ciletuh-Palabuhanratu telah terbit. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menandatangani langsung sertifikat itu, sehingga lengkap sudah legalitas Taman Bumi Ciletuh di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai bagian dari keluarga besar UGG di dunia. Ketua Harian Badan Pengelola Taman Bumi Ciletuh, Deny Juanda, di Bandung, Sabtu, mengatakan, penerbitan sertifikat ini melengkapi perjuangan proses sertifikasi UNESCO. Dikatakan, terima kasih atas prestasi semua pihak yang telah peduli dan bersama-sama berjuang pada setiap proses sertifikasi UNESCO.Sertifikat ini memiliki masa berlaku sejak ditetapkan dari 17 April 2018 hingga 16 April 2022.

Sebelumnya, UNESCO mengesahkan 12 taman Bumi dari 11 negara sebagai Taman Bumi Dunia UNESCO. Pengesahan disampaikan dalam sidang ke-2014 Badan Eksekutif UNESCO, Komisi Program dan Hubungan Eksternal, Kamis (12/4/18) di Paris, Perancis.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan, mereka mendapatkan kabar itu dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang itu.Hingga kini tercatat empat Taman Bumi Dunia UNESCO di Indonesia, yakni Taman Bumi Batur, Taman Bumi Gunung Sewu, Taman Bumi Ciletuh, dan Taman Bumi Rinjani.Pasca penetapan bulan lalu, pemerintah Jawa Barat terus meningkatkan pembangunan infrastruktur di Ciletuh-Palabuhanratu.

Konawe Selatan buka Peluang Investasi Sektor Perikanan.

Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi para investor untuk menanamkan modalnya pada sektor perikanan di daerah itu. Wakil Bupati Konawe Selatan Arsalim mengatakan Konawe Selatan memiliki potensi perikanan yang sangat melimpah untuk dikembangkan menjadi industri perikanan dalam arti luas. Tetapi potensi perikanan itu belum bisa dikelola secara maksimal karena keterbatasan permodalan yang dimiliki oleh masyarakat atau nelayan setempat.Arsalim Minggu, 20 Mei 2018 mengatakan, komoditas perikanan yang menjadi andalan di Konawe Selatan adalah kepiting bakau, udang, ikan kerapu, rumput laut dan berbagai komoditas perikanan lainnya.Menurut dia, dengan terbukanya kran ekspor langsung komoditas perikanan dari Bandara Haluoleo ke luar negeri, menjadi angin segar bagi nelayan atau pengusaha yang ingin berinvestasi pada sektor tersebut. Pemerintah Konawe Selatan menurut Arsalim, akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap kelompok nelayan setempat agar senantiasa meningkatkan produksi.

Sumut-RRT Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Bisnis.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, seperti yang disepakati Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Wakil Gubernur Sumatera Utara  Nurhajizah di Medan, Sabtu mengatakan, hingga saat ini ada 13 perusahaan RRT yang berinvestasi di Sumatera Utara,  maka ke depannya bisa lebih banyak lagi dan termasuk kerja sama di bidang lain. Dia mengatakan hal itu usai acara pertemuan bidang bisnis kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Sumatera Utara  yang dihadiri pengusaha, pengurus asosiasi, dan berbagai kalangan Sabtu.Dia mengatakan 13 perusahaan RRT itu diantaranya  China Harbour Engineering Co Ltd yang berinvestasi pada proyek jalan Tol Medan-Bandara Kualanamu.Ia menegaskan, kerja sama antara RRT dan Sumatera Utara  diharapkan semakin meningkat sejalan dengan semakin membaiknya hubungan Indonesia dan RRT.

Read 919 times