Melihat bahwa di Indonesia masih banyak masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak akibat rendahnya pengetahuan masyarakat, baik anak itu sendiri maupun orang tuanya, membuat empat mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin-Unhas, Makassar, berpikir untuk membuat metode edukasi yang lebih menarik, bisa menjangkau berbagai lapisan secara efektif dan efisien. Menurut Mixelia Ade Novianty (2015), Nurfaisya Riandani (2015), Muhammad Shaad Isra (2014), dan Julian Marchel Nuruwael (2013), selama ini, metode edukasi yang sudah ada itu didominasi oleh metode konvensional, misalnya ceramah dan poster.
Kemudian, lahirlah gagasan membuat aplikasi game/permainan yang berbasis android. Keempat mahasiswa ini kemudian mengajak Alwi, mahasiswa Teknik Informatika Unhas angkatan 2014. Kelima mahasiswa ini melihat bahwa di playstore ada banyak aplikasi game tentang gigi dan mulut yang disukai anak-anak. Akan tetapi, konten edukasinya terbatas. Misalnya game tentang mencabut gigi, atau game tentang cara sikat gigi.Karena hal tersebut, kelima mahasiswa ini sepakat untuk membuat game yang lebih lengkap, dengan basis saintifik. Setelah melalui serangkaian penelitian, maka lahirlah sebuah aplikasi game yang diberi nama "Si Manggis Celebes". Selain menjadi alat edukasi kesehatan gigi dan mulut, Si Manggis Celebes juga menjadi alat untuk memperkenalkan Sulawesi Selatan, dengan adopsi tokoh sentral bernama Si Baso.Game buatan mahasiswa Unhas ini memiliki dua kelebihan dibanding dengan game lainnya yang sejenis. Pertama, Si Manggis Celebes merupakan game edukasi pertama di Indonesia yang dibuat dengan basis sains dan riset. Kedua, game ini memiliki fitur yang diberi nama ‘security parents authorization’. Yakni, jika game ini dimainkan oleh anak-anak, maka setelah 30 menit game akan tertutup secara otomatis. Mengapa 30 menit? Karena menurut para pembuatnya, dari studi literatur yang mereka lakukan, riset menunjukkan bahwa 30 menit itu adalah waktu maksimum bagi anak-anak untuk berhadap dengan screen handphone. Pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2017, karya inovasi tidak memperoleh medali. Namun, para mahasiswa ini tetap semangat mengembangkan dan menyempurnakan karya inovasi mereka, yang kini telah menjadi produk game. Pada bulan Juli 2017, game ini secara resmi terpampang di Play Store. Kini, game Si Manggis Celebes telah didownload oleh lebih 1.000 pengguna. Pada ajang ITEX 2018 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Mixelia dan rekan-rekan kebanjiran penghargaan. Pada forum paralel World Young Inventors Exhibition (WYIE), Tim Si Manggis Celebes meraih medali perak untuk kategori Education. Selain itu, Mixelia dan kawan-kawan juga memperoleh Special Award dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) Taiwan yang juga berpartisipasi pada ajang tersebut.ITEX 2018 – WYIE sendiri merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh MINDS (Malaysian Invention and Design Society) sejak tahun 1989. Setiap tahun, ajang ini menarik berbagai pihak (baik universitas, lembaga penelitian, pihak industri dan swasta) dari Asia dan Eropa.