Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia berkomitmen untuk tetap meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dan tetap menjadi mitra terpercaya bagi pembangunan di Timor Leste. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat membuka pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Demokratik Timor Leste Francisco Guterres Lu Olo di Ruang Garuda, Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/6/2018). Lebih lanjut Jokowi mengatakan, Timor Leste yang damai, stabil, dan yang maju merupakan harapan bersama.
Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama serta menjadi mitra terpercaya bagi pembangunan infrastruktur dan kapasitas di Timor Leste yang damai dan stabil. Dikatakannya, perhatian yang besar terhadap persahabatan Indonesia dan Timor Leste, persahabatan yang menatap ke depan bagi kesejahteraan kedua rakyat .
Mengutip laman Kantor Staf Presiden, ksp.go.id, Indonesia merupakan mitra perdagangan utama Timor Leste dengan setidaknya 9 BUMN dan lebih dari 400 perusahaan yang dimiliki warge negara Indonesia beroperasi di sana. Indonesia juga menanamkan investasinya di Timor Leste dengan nilai lebih dari 595 juta dolar Amerika. Presiden Joko Widodo berharap agar Timor Leste mampu memberikan kepastian hukum bagi investasi yang ditanamkan Indonesia.
Dalam jumpa pers bersama, setelah pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia dan Timor Leste sepakat memulai negosiasi dalam mencapai kesepakatan untuk perjanjian promosi dan perlindungan investasi dan perjanjian penghindaran pengenaan pajak berganda. Selain itu kedua negara juga mulai negosiasi kesepakatan perjanjian penghindaran pengenaan pajak berganda serta pembangunan konektivitas di Timor Leste.
Dalam pertemuan juga dibahas mengenai peningkatan konektivitas, diantaranya penyelesaian pembangunan jembatan Motaain. Jembatan yang menghubungkan Mota'ain dengan Batu Gading tersebut merupakan jalur penghubung antara kedua negara dan sangat penting bagi kelangsungan kehidupan ekonomi kedua negara. Indonesia juga menyampaikan kesiapannya untuk membangun kerja sama perhubungan darat dengan Timor Leste melalui Perum Damri sebagai operator rute menyambungkan Kupang ke Dili.
Selain konektivitas darat, Presiden mengungkapkan menyambut baik bahwa setelah 10 tahun pembahasan, rute penerbangan Kupang-Dili akhirnya dibuka.
Dalam bidang sosial budaya, Indonesia-Timor Leste juga sepakat membangun kapasitas dan bidang pendidikan. Presiden menyampaikan Indonesia menyambut baik keinginan pelajar dan mahasiswa Timor Leste melanjutkan studi di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada Timor Leste atas dukungannya terhadap Indonesia sehingga menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020. Berkat dukungan tersebut, Indonesia telah terpilih pada pemilihan tanggal 8 Juni 2018 di markas besar PBB di New York.
Sementara Presiden Lú Olo menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dukungan yang selalu diberikan Indonesia selama ini agar Timor Leste dapat masuk menjadi anggota ASEAN. Ia mendoakan Indonesia agar dapat menjalani pemilihan presiden di tahun 2019 berjalan dengan lancer.
Pertemuan bilateral Presiden Jokowi dan Presiden Francisco Guterres antara lain dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Kunjungan kenegaraan Presiden Francisco Guterres Lú Olo yang didampingi Ibu Negara Cidália Lopes Nobre Mouzinho ini merupakan kunjungan pertama kalinya ke Indonesia setelah menjabat sebagai presiden Republik Democratika Timor Leste.