(voinews.id) Peru pada hari Sabtu (9/4) mengumumkan keadaan darurat dalam industri pariwisatanya yang hancur akibat covid-19. Negara itu berubah dari menerima 4,4 juta turis asing pada 2019 menjadi 900.000 pada 2020. Pada 2021, negara itu hanya dikunjungi 400.000 turis, menurut data resmi. Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata akan menyetujui rencana darurat dalam waktu 15 hari, termasuk langkah-langkah penyelamatan keuangan dan investasi dalam promosi pariwisata.
Dikenal dengan Machu Picchu dan masakannya yang bervariasi, ekonomi Peru turun 11,12% pada 2020 dan berada dalam resesi hingga Juni 2021 namun pukulannya jauh lebih besar di sektor pariwisata. Peru, Desember lalu mulai menderita gelombang ketiga pandemic, tetapi infeksi telah menurun secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Dengan penduduk sebanyak 33 juta orang, Peru secara resmi telah mencatat lebih dari 3,5 juta kasus covid-19 dan lebih dari 212.000 kematian. MediaIndonesia