Pemerintah Republik Indonesia secara resmi akan menguasai mayoritas saham PT Freeport Indonesia. Kepastian itu diperoleh setelah penandatanganan pokok–pokok perjanjian divestasi saham PT Freeport Indonesia di Kementerian Keuangan Jakarta Kamis (12/7). Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers selepas penandatanganan di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018 mengatakan, perjanjian tersebut merupakan sebuah langkah yang maju dan strategis untuk mewujudkan kesepakatan antara pemerintah dan perusahaan asal negeri Paman Sam itu, yang sebelumnya diumumkan pada 27 Agustus 2017. Dengan ditandatanganinya heads of agreement, artinya sudah dicapai divestasi. Harapannya, kemitraan antara Freeport dengan Inalum dan pemerintah mampu meningkatkan kepastian di dalam korporasi dan nilai tambah industri ekstraktif Indonesia, serta mampu menambahkan kemakmuran Indonesia dan Papua.
Sementara itu Presiden Joko Widodo di ICE BSD, Tangerang, Banten Kamis (12/7) mengatakan, ia telah mendapat laporan bahwa Inalum telah capai kesepakatan awal dengan Freeport, untuk meningkatkan kepemilikan Indonesia menjadi 51 persen dari sebelumnya 9,36 persen. Presiden Jokowi menjelaskan, untuk menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia harus melalui proses yang sangat alot dan sangat intens sekali selama 3,5 tahun. Terlebih, Freeport Indonesia sudah mengelola tambang di Indonesia hampir 50 tahun. Presiden Jokowi berharap dengan kepemilikan ini negara mendapatkan income yang lebih besar, baik dari pajak, royalti, dividen dan retribusinya, sehingga nilai tambah komoditas tambang dapat dinikmati masyarakat Indonesia. Selain Freeport Indonesia, Presiden Joko Widodo juga menyatakan pemerintah saat ini telah memiliki lapangan migas Blok Mahakam 100 persen. Blok Mahakam diserahkan ke PT Pertamina (Persero) yang nantinya dapat dikerjasamakan dengan pihak lain dalam pengerjaannya.
Sementara itu CEO Freeport McMoran Inc, Richard Adkerson mengklaim penerimaan Indonesia akan mencapai 90 miliar dolar Amerika atau setara 1294,5 triliun rupiah berkat kesepakatan divestasi saham PT Freeport Indonesia. Adkerson mengatakan, hal itu akan diterima negara melalui pajak, royalti, dan dividen PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Adkerson juga berjanji akan terus memberikan keuntungan untuk Indonesia terutama pada masyarakat Papua. Dalam hal ini dengan menjalankan operasional perusahaan dengan standar tinggi, mendorong pengembangan masyarakat setempat, menjaga lingkungan, serta memberikan keuntungan maksimal untuk Indonesia.