Tuesday, 07 June 2022 00:00

Baju Adat Ragi Lambu Luka Lesu

Written by 
Rate this item
(0 votes)

1 Juni lalu, Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022. Upacara digelar di Lapangan Pancasila, Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).  Karena kota Ende lekat dengan kelahiran Pancasila. Tempat pengasingan Presiden pertama RI, Soekarno, ini merupakan lokasi lahirnya pemikiran dan gagasan tentang Pancasila, dasar negara Indonesia.  Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin, Jokowi mengenakan pakaian adat Ende, yakni Ragi Lambu Luka Lesu.

Dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin, Jokowi memakai baju kemeja putih, kemudian terdapat kain tenun yang diselempangkan di bahunya. Kain tenun berwarna merah itu memiliki corak khas Ende, dilengkapi dengan pinggiran berwarna hitam.  Untuk bawahannya, Jokowi memakai kain berwarna hitam dengan corak garis kuning. Sebagai pelengkap pakaian adat Ende itu, Jokowi mengenakan ikat kepala berbentuk runcing dengan warna oranye.  Tergantung sebuah kalung berbentuk lingkaran besar sebagai hiasan pelengkap baju adat Ende tersebut. 

Ragi Lambu-Luka Lesu merupakan baju adat pria di Ende, NTT, seperti yang dipakai Jokowi saat memimpin upacara Hari Pancasila. Mengutip berbagai sumber, ragi memiliki arti sarung, sedangkan lambu berarti baju. Ragi atau sarung sendiri terdiri dari dua tipe, yaitu ragi sura merupakan sarung dengan motif garis vertikal, dan ragi sura rembe atau mbao merupakan sarung bermotif garis horisontal. Ragi yang dipakai seseorang menunjukkan status dan kedudukan seseorang. Lambu atau baju, yang sering dikenakan oleh kaum pria, biasanya berwarnah putih polos. Dalam upacara dan tarian adat, para pria biasanya tidak mengenakan baju.  Ada pula yang hanya mengenakan singlet atau baju kaos putih oblong.  Sebagai pelengkap baju adat, ragi juga dilengkapi dengan luka atau selendang dan juga lesu (destar). Luka atau selendang itu dipakai menyilang dan dibuat dari bahan dari sarung yang dipakai wanita. Sedangkan lesu disebut juga ikat kepala.

Read 869 times Last modified on Tuesday, 07 June 2022 10:33