(voinews.id) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merespon ketertarikan perusahaan energi Rusia untuk mengembangkan industri pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Menurutnya tawarkan kerja sama bilateral dalam hal pengembangan nuklir bukan hanya dari Rusia saja, tetapi juga sejumlah Negara. Nanti di lihat mana yang kompetitif dan reliable.
Kebutuhan untuk nuklir baru akan dimulai tahun 2040 berdasarkan peta jalan energi yang telah disusun. Hal tersebut dikatakan Menteri ESDM Arifin Tasrif di sela Rapat Kerja Bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian di Bogor, Jawa Barat Senin. Menteri Arifin menegaskan, Indonesia mempunyai bahan baku yang dibutuhkan untuk pengembangan industri pembangkit listrik tenaga nuklir. antara