(voinews.id)- Utang publik dan swasta global mengalami penurunan terbesar dalam 70 tahun pada 2021 setelah mencapai rekor tertinggi karena dampak COVID-19, tetapi secara keseluruhan tetap jauh di atas tingkat pra-pandemi, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Senin (12/12/2022). Dalam sebuah blog yang dirilis bersama Global Debt Monitor perdananya, IMF mengatakan total utang publik dan swasta turun 10 poin persentase menjadi 247 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2021 dari puncaknya 257 persen pada 2020.
Bandingkan dengan sekitar 195 persen dari PDB pada 2007, sebelum krisis keuangan global. Dalam dolar, utang global terus meningkat, meski pada tingkat yang jauh lebih lambat, mencapai rekor 235 triliun dolar AS tahun lalu.
Rasio utang diperkirakan akan turun lebih lanjut di sebagian besar negara pada 2022 mengingat pertumbuhan nominal PDB, tetapi 2023 akan mengantarkan profil yang jauh lebih datar mengingat perkiraan penurunan ekonomi di banyak negara dan meningkatnya biaya pembayaran utang, Direktur Urusan Fiskal IMF Vitor Gaspar mengatakan kepada sebuah panel.
Pemberi pinjaman global mengatakan utang swasta, yang mencakup kewajiban perusahaan dan rumah tangga non-keuangan, mendorong pengurangan keseluruhan, turun 6 poin persentase menjadi 153 persen dari PDB pada 2021, mengutip data dari 190 negara.
antara