Dalam edisi Warna Warni kali ini informasi mengenai Festival Gamelan Internasional. Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon (alat musik pukul logam), gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya. Instrumennya merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Menjadi bagian kehidupan masyarakat Jawa, istrumen musik ini telah mengalami persebaran, bukan saja secara geografis, tetapi juga mengalami penyesuaian dari sisi bentuk, fungsi, dan posisi dalam masyarakatnya. Sudah sejak berabad lalu, gamelan menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara bahkan hingga ke pelosok dunia, membentuk berbagai komunitas gamelan di Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
Telah menyebar ke berbagai belahan dunia, sebuah festival bertajuk Festival Gamelan Internasional digelar untuk mengundang kembali kelompok-kelompok gamelan yang berdiaspora di berbagai belahan dunia. Festival ini menjadi momentum silaturahmi dan ziarah kebudayaan untuk membangkitkan serta merawat ingatan-ingatan untuk mengkonstruksi kembali identitas melalui proses estetis ensambel gamelan. Festival yang digelar 9 hingga 16 Agustus 2018 di Solo ini mengangkat tema "Homecoming" atau pulang kampung. Puluhan maestro gamelan yang menyebarkan kesenian tersebut ke penjuru dunia akan pulang ke tempat asal gamelan di Indonesia, salah satunya Solo. sekurang-kurangnya 19 kelompok gamelan luar negeri dan 33 kelompok gamelan dalam negeri, serta belasan peneliti/ahli gamelan, akan pulang kampung ke Solo untuk tampil di Festival Gamelan ini.
Dalam 10 hari penyelenggaraan, akan ada berbagai rangkaian acara mulai dari pertunjukan yang mencakup opening ceremony, dan berbagai konser. Lalu ada konferensi dengan berbagai tema, pemutaran film, pameran sejarah, ekspresi dan spirit gamelan, penerbitan, dan acara sastra. Rangkaian acara ini akan digelar di beberapa tempat ikonik Solo, seperti Benteng Vastenburg, Slamet Riyadi, Dalem Joyokusuman, Lokananta, Bentara Budaya Solo, dan lainnya. Selama acara berlangsung, wisatawan dapat mengikuti semua rangkaian acara tanpa pungutan biaya alias gratis.