Wednesday, 01 February 2023 16:37

Anggota DPR Dorong Duta Besar Mampu Tarik Investor Asing Lebih Banyak ke Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Utut Adianto Anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto Anggota Komisi I DPR RI Wikipedia

Jakarta (voinews.id) : Komisi I DPR RI memulai proses uji kelayakan dan kepatutan dalam rangka pemberian pertimbangan bagi Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat.
“Kami mem-fit proper 5 calon dubes. Jadi hari ini ada 13. Berikutnya 4 dan terakhir 4. Tadi yang kami fit proper itu Turkiye, Brunei Darussalam, Ukraina, Fiji, dan terakhir Laos,” kata anggota Komisi I DPR RI Utut Adianto, Rabu (1/2) usai mengikuti sesi pertama uji kelayakan dan kepatutan Calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia, di gedung DPR RI Jakarta.
Ia menekankan pentingnya peran para duta besar Indonesia sebagai wakil Indonesia di tiap negara sahabat.
“Pertimbangan utamanya ketika mereka bertugas itu mereka mewakili kepentingan negara,” katanya.
Ia mengatakan para duta besar Indonesia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan Indonesia kepada negara sahabat dan mendorong penguatan kerja sama bilateral di masing-masing negara penempatan.
“Tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi saat beliau dilantik itu antara lain menjadi garda terdepan untuk menjadi penarik investasi,” katanya.
Salah satu calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh akan ditempatkan di Ukraina. Secara khusus Utut Adianto juga menyampaikan harapan agar calon duta besar yang ditempatkan di Ukraina dapat melanjutkan langkah diplomasi Presiden Joko Widodo saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Proses uji kelayakan dan kepatutan bagi Calon Duta Besar RI dilakukan selama satu penuh di Komisi 1 DPR RI. Fit dan proper test dilakukan dalam tiga sesi dimana sesi pertama dilakukan untuk 5 orang calon duta besar, sementara sesi kedua dan ketiga masing-masing dilakukan untuk 4 orang calon duta besar.
Ada 13 orang calon duta besar yang mengikuti proses ini, yaitu :
1.    Acmad Rizal Purnama untuk Turki;  
2.    I Gede Ngurah Swajaya untuk Konfederasi Swiss;  3.    Grata Endah Wedaningsih untuk Laos;  
4.    Saud Purwanto Krisnawan untuk Afrika Selatan;  
5.    Santo Darmo Susanto untuk Kamboja;  
6.    Acmad Ubaedillah untuk Brunei Darussalam;  
7.    Sulaiman untuk Argentina;  
8.    Arief Basalamah untuk Ukraina;  
9.    Ricky Suhendar untuk Peru;  
10.    Meidyatama Suryadiningrat untuk Romania;  
11.    Trias Kuncahyono untuk Vatikan;  
12.    Teuku Faizasyah untuk Kerajaan  Norwegia;  13.    Dupito Simamora untuk Fiji.

Read 213 times Last modified on Wednesday, 01 February 2023 16:42