Andy Romdoni

Andy Romdoni

22
May

22.5.2024 Menlu RIVOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pada Rabu (22/5/2024) menyambangi kediaman Duta Besar Republik Islam Iran di Jakarta, untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian. Kedatangan Retno Marsudi disambut Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi.

Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, bersama sejumlah rombongan, dinyatakan wafat setelah mengalami kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024) di Jolfa, Provinsi Azerbaijan Timur.

"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan ucapan duka cita yang dalam atas berpulangnya Presiden Raisi kemudian Menteri Luar Negeri Husein dan juga delegasi," kata Retno.

Retno Marsudi menjelaskan, hubungan Indonesia dan Iran berjalan dengan baik. Ia menceritakan saat Presiden Raisi berkunjung ke Indonesia pada Mei 2023 dan bertemu Presiden Joko Widodo.

"Kemudian yang cukup menonjol dari hubungan kita dengan Iran adalah kerja sama di bidang kesehatan termasuk Robotic Telesurgery yang sudah berlangsung di Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung. Kemudian di Rumah Sakit Sarjito di Yogyakarta, dan akan ada beberapa rumah sakit lagi," katanya.

Sebagai seorang Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga menceritakan hubungan erat yang dijalin dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. Ia menjelaskan bahwa hubungan baik yang dijalin dengan Hossein Amirabdollahian adalah hubungan yang bukan hanya berada di tingkat pemerintahan tetapi juga hubungan pertemanan secara individu.

"Dan saya masih ingat betul beliau selalu mengingatkan adanya standing invitation bagi saya untuk berkunjung ke Teheran dan standing invitation tersebut belum sempat saya penuhi tetapi beliau sudah pergi mendahului kita," katanya.

Dalam satu tahun terakhir, Menlu RI Retno Marsudi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran Hossein Amirabdollahian sebanyak enam kali. Pertemuan itu dilakukan di tengah agenda internasional yang diikuti oleh keduanya, termasuk dalam pertemuan terakhir di Banjul, Gambia, dimana kedua Menlu menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

08
May

WhatsApp Image 2024-05-08 at 17.17.38 04de776cVOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan Indonesia sangat mementingkan hubungan baik dengan negara-negara Pasifik. Hal itu ia sampaikan usai memimpin pertemuan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-4 antara Indonesia dan Papua New Guinea (PNG) di Jayapura, Rabu (08/05/2024).

"Tahun lalu untuk pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Negara Kepulauan dan Pulau-Pulau Kecil yang dihadiri banyak negara Pasifik," kata Retno.

Pada 2022, Indonesia menjadi tuan rumah The Indonesia Pacific Forum for Development yang menjadi forum untuk mengembangkan kerja sama konkrit dengan negara-negara Pasifik. Retno Marsudi menambahkan, pada masa kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun lalu, Indonesia juga memprakarsai kerja sama antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat Forum Kepulauan Pasifik (PIF).

"Inisiatif ini mendapat dukungan kuat baik dari ASEAN maupun dari PIF," katanya.

Lebih lanjut, Retno Marsudi juga mengatakan Presiden RI Joko Widodo juga menjadi tuan rumah pembicaraan trilateral dengan Perdana Menteri PNG dan Perdana Menteri Fiji tahun lalu di sela KTT APEC di San Francisco. Selain itu, menurut dia, kerja sama yang kuat juga terjalin antara Indonesia dengan negara-negara Melanesia (MSG).

"Indonesia mengembangkan kolaborasi yang kuat, termasuk program pelatihan untuk mendukung Peta Jalan MSG tentang Pengelolaan Perikanan, Pelatihan polisi Penjaga Perdamaian PBB, dan pelatihan Diplomatik untuk negara-negara anggota MSG," kata Retno.

Retno Marsudi menambahkan Indonesia juga sepakat untuk bekerja sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Pasifik dengan mempersiapkan negara-negara Pasifik dalam mengatasi tantangan bersama, termasuk terkait dengan perubahan iklim dan pengelolaan perikanan.

"Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan MSG dan PIF untuk memperkuat kapasitas kedua organisasi dalam mencapai tujuan tersebut," katanya.

08
May

Screenshot 2024-05-08 160048

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pada Rabu, memimpin pertemuan Joint Ministerial Commission (JMC) ke-4 antara Indonesia dan Papua New Guinea (PNG). Pertemuan bilateral ini diselenggarakan oleh PNG yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Justin Tkatchenko di Jayapura.

 

"Menteri Tkatchenko, kita menulis sejarah hari ini. Ini adalah pertama kalinya pertemuan bilateral antara Menlu RI dan PNG berlangsung di Jayapura," kata Retno Marsudi mengawali penyampaian keterangan bersama yang dipantau dari Jakarta.

 

Pertemuan JMC membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama Indonesia dan PNG. Menlu Retno menyampaikan, di bidang kerja sama politik dan keamanan, Indonesia menyambut baik proses ratifikasi Perjanjian Kerja Sama Pertahanan Baru oleh PNG dan menantikan implementasinya di masa mendatang.

 

"Sebagai dua negara yang bertetangga yang berbagi batas wilayah perbatasan, perjanjian ini penting untuk memperkuat keamanan kedua negara di tengah dinamika geopolitik di kawasan," kata Retno.

 

Menurut Retno, di dalam kerja sama perbatasan, kedua negara sepakat untuk mendorong kerja sama lebih luas untuk memperkuat konektivitas di area perbatasan.

 

Terkait kerja sama ekonomi, Indonesia dan PNG menyambut baik nilai perdagangan kedua negara yang mencapai USD247,6 juta pada tahun lalu. Retno Marsudi menyampaikan kedua negara sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki.

 

"Oleh karena itu, Indonesia kembali menegaskan kembali komitmennya untuk memulai studi kelayakan bersama mengenai Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antar negara," kata Retno.

 

Selain itu, kedua negara juga menyambut baik instalasi awal infrastruktur jaringan listrik PLN di Wutung yang merupakan proyek tahap pertama.

 

Dalam hal kerja sama pembangunan, Indonesia menyampaikan komitmennya untuk bekerja bersama dengan negara-negara Pasifik termasuk PNG untuk memperkuat kerja sama pembangunan.

 

"Oleh karena itu, kami membahas cara-cara untuk memastikan bahwa kerja sama pembangunan dengan PNG akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan PNG," kata Menlu Retno.

 

Tahun ini, Menlu Retno Marsudi mengatakan, Indonesia telah menyiapkan empat proyek. Pertama, modernisasi Rumah Sakit Port Moresby; revitalisasi beberapa infrastruktur umum di Vanimo; beasiswa untuk pelajar dan PNS PNG; dan pelatihan diplomasi menengah bagi diplomat PNG dan negara-negara Pasifik lainnya.

 

"Dan untuk lebih mendukung proyek-proyek dan kerja sama ini di masa depan, dengan senang hati saya sampaikan bahwa kita juga telah menandatangani dua perjanjian hari ini: yang pertama adalah Perjanjian Kerangka Kerja mengenai Pembangunan dan Kerjasama Teknis dan Perjanjian untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi diplomat menengah karir dari negara-negara MSG (Melanesia)," kata Retno.

08
May

GEDUNG PANCASILAVOInews, Jakarta: Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.

 

"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina," tulis Kemlu RI di media sosial X yang dipantau dari Jakarta, Selasa (7/5/2024).

 

Indonesia menilai tindakan Israel atas pengusiran warga Palestina merupakan puncak kejahatan kemanusiaan.

 

"Setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina, termasuk dari Rafah, tidak dapat diterima karena tindakan tersebut merupakan puncak kejahatan terhadap kemanusiaan," tulis Kemlu RI.

 

Dalam pernyataannya, Kemlu RI juga mengatakan Indonesia dengan tegas menyerukan segera dilakukannya gencatan senjata permanen di Gaza.

 

"Indonesia menegaskan kembali seruan untuk segera mewujudkan gencatan senjata permanen di Gaza dan menghapuskan semua hambatan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan," tulis Kemlu RI.

 

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan bahwa komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, harus segera menghentikan kejahatan brutal Israel dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.

 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasi kontraterorisme di bagian timur Kota Rafah, Jalur Gaza, Senin (6/5/2024). Di hari yang sama, Hamas mengumumkan mereka telah menerima proposal Mesir-Qatar untuk gencatan senjata guna menghentikan perang dengan Israel di Gaza.