Andy Romdoni

Andy Romdoni

08
March

VOInews, Jakarta: Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan pemerintah Indonesia memiliki kewajiban untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, termasuk di Palestina. Selain itu, menurut dia, perlindungan WNI juga merupakan prioritas politik luar negeri Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah Indonesia melakukan segala upaya untuk dapat mengeluarkan WNI dari Palestina agar terhindar dari dampak perang yang terjadi.

“Perlindungan WNI adalah kewajiban negara dan prioritas politik luar negeri. Kami sudah sampaikan beberapa kali sebelumnya bahwa didalam melakukan evakuasi WNI dari Gaza, Kemlu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, sekali lagi berbagai pihak,“ katanya dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Sebelumnya, Jewish Insider pada Rabu (6/3/2024) menulis bahwa Israel dan Indonesia bekerja sama untuk mengeluarkan WNI dari Gaza. Hal itu disebut sebagai bagian dari upaya mewujudkan hubungan diplomatik antara kedua negara. Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, proses evakuasi WNI dari Gaza merupakan upaya kemanusiaan yang tidak ada hubungannya dengan isu politik apapun.

“Yang penting untuk keselamatan WNI kita. Dan proses evakuasi ini sepenuhnya adalah upaya kemanusiaan. Tidak ada kaitannya dengan isu normalisasi dan tidak ada kaitannya dengan isu politik apapun,” katanya.

Lalu Muhammad Iqbal pun menegaskan politik luar negeri Indonesia yang terus mendukung kemerdekaan Palestina. “Posisi politik luar negeri Indonesia dalam isu ini sudah jelas, tegas dan konsisten dari dulu. Bahwa Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

Lebih lanjut, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, dalam upaya evakuasi WNI dari Gaza, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken. Menurut Iqbal, Menlu Retno memiliki kedekatan khusus dengan ketiga Menlu itu dan menggunakan akses tersebut untuk dapat mengevakuasi WNI dari Gaza.

“Ibu Menlu memiliki hubungan pribadi yang sangat dekat dengan Menlu Qatar, Menlu Mesir dan Menlu AS. Karena itu, itulah akses yang beliau gunakan karena memang WNI kita harus masuk dalam list untuk bisa keluar dari Gaza ke wilayah Mesir. Kita mengucapkan terima kasih kepada ketiga negara itu karena channel pribadi itu,” tutupnya.

07
March

VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi memastikan kesehatan dan memberikan semangat kepada 20 orang anak buah kapal (ABK) Kapal Penangkap Ikan Tuna Fukuei-Maru Nomor 8. Kapal Fukuei-Maru kandas di Kepulauan Izu, Tokyo, pada Minggu (3/3/2024).

Saat bertemu para ABK yang tengah mengurus dokumen kekonsuleran di Gedung KBRI Tokyo pada Kamis (7/3/2024), Dubes Heri menyampaikan dukungan agar para ABK dapat kembali berkumpul dengan keluarga di tanah air.

“Alhamdulillah teman-teman semua dalam keadaan selamat dan sehat. Selamat kembali ke tanah air berkumpul bersama keluarga. Aman sampai di rumah kembali,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

“Silakan disampaikan apa yang menjadi kekurangan, kami akan bantu semua dari KBRI Tokyo. Saya akan sampaikan kepada pejabat terkait, termasuk di Kagoshima, tentang peristiwa yang terjadi. Sekali lagi saya sampaikan rasa syukur yang sedalam-dalamnya semua dalam keadaan sehat,” tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya penanganan, KBRI Tokyo pada Kamis (7/3) menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk memfasilitasi pemulangan para ABK WNI ke Indonesia, karena paspor mereka turut hanyut di laut. Para kru berkesempatan beristirahat di KBRI Tokyo sebelum bertolak kembali ke tanah air pada Jumat (8/3) jam 00.00 dini hari waktu setempat.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Antoni Arif dalam kesempatan yang sama berdialog dengan seluruh kru kapal. Selain mengucap syukur atas keselamatan seluruh ABK Indonesia, Antoni memastikan komitmen Pemerintah RI untuk memberikan pelindungan kepada seluruh WNI yang bekerja di pelayaran internasional.

Turut hadir dalam kegiatan ini Koordinator Fungsi Protokol Konsuler KBRI Tokyo Titik Nahilal Hamzah, Atase Imigrasi Arya Pradhana Anggakara dan Atase Perhubungan Ikhsandy Wanto Hatta.

Informasi mengenai kecelakaan Kapal Penangkap Ikan Tuna, Fukuei-maru diperoleh KBRI Tokyo saat awal kejadian dari Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard/JGC) di Shimoda, Shizuoka. Koordinasi dilakukan dengan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan para awak WNI.

Kapal Fukuei-maru mengalami kerusakan mesin dan kandas di Kepulauan Izu, Tokyo sekitar pukul 17.00 waktu setempat pada Minggu (3/3). Kapal tersebut dihempas ombak setinggi 2,5 meter hingga menyebabkan kapal miring hingga 45 derajat. Pada Senin (4/3) jam 04.00 waktu setempat, kapal kandas di sisi utara Kozushima, Kepulauan Izu, Tokyo. Seluruh WNI ABK dalam keadaan selamat dan dievakuasi menggunakan helikopter JCG Shimoda ke rumah sakit terdekat di Kozushima, Tokyo.

“Saya bertugas di bagian mesin. Saat kejadian kapal mati mesin. Saya bertiga dengan 2 kru mesin orang Jepang. Saya upayakan mesin bisa hidup melalui pembersihan filter agar bahan bakar bisa lancar mengalir ke generator, tapi sulit dilakukan karena butuh waktu. Kami lepas jangkar tapi terhempas karena kerasnya ombak. Kapal terapung dan kandas di batu karang karena jangkar rusak. Jam 6 pagi pertolongan datang melalui helikopter. Terima kasih kepada kawan-kawan KBRI Tokyo atas bantuannya,” tutur Yantho Tohis (46 tahun) ABK yang telah bekerja selama 4 tahun di bagian mesin kapal.

Saat kejadian, Kapal Fukuei-maru nomor 8 tengah berlayar dari Pelabuhan Kagoshima di Prefektur Kagoshima menuju perairan laut Amerika Selatan untuk menangkap Ikan Tuna. Kapal itu berangkat dengan membawa 25 orang kru, terdiri dari satu orang kapten, dua orang officer, serta 22 ABK. Dari 25 orang tersebut, 20 orang ABK adalah WNI.

06
March

VOInews, Jakarta: Presiden RI Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kemitraan. Saat berpidato pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia, Rabu (6/3/2024), Presiden menyebut bahwa ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan tersebut.

“Sebagai mitra wicara tertua, mitra komprehensif strategis dan mitra penghubung dengan Kawasan Pasifik, ASEAN dan Australia sama-sama berbagi kawasan di mana stabilitas, perdamaian dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Presiden dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Presiden menjelaskan ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi global dan menduduki peringkat keempat dunia pada tahun 2040. Dengan populasi lebih dari 650 juta orang yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, dirinya menekankan pentingnya dukungan Australia untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Untuk itu, Presiden mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 untuk mendorong investasi Australia di Asia Tenggara. Dia berharap Australia dapat membuka lebih lebar lagi kesempatan investasi dari ASEAN ke Australia.

"Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai USD28,1 miliar dapat segera direalisasikan," katanya.

Selain itu, Presiden turut menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim serta kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Menurut Presiden, dukungan Australia sangat diperlukan khususnya dalam bentuk investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif, serta transfer teknologi.

"Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik,” ucap Presiden.

Terkait kerja sama transformasi digital, Presisen mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu. Presiden Joko Widodo berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan, serta kemitraan publik dan privat yang kuat.

Saat menutup pidato, Presiden mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia berbagi masa depan yang sama dan harus menjadi motor penggerak untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. “ASEAN and Australia are great partners for now and the future,” tutupnya.

05
March

VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo memastikan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Kapal Penangkap Ikan Tuna Fukuei-maru nomor 8 selamat. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

“Seluruh WNI/ABK selamat dan telah dievakuasi menggunakan helikopter JCG (Japan Coast Guard) Shimoda ke RS terdekat di Kozushima, Tokyo. Satu orang luka, namun sudah dalam perawatan,” kata Iqbal.

Kapal Penangkap Ikan Tuna Fukuei-maru Nomor 8 mengalami kecelakaan dan kandas di Kepulauan Izu, Tokyo, Jepang, pada Minggu (3/3/2024). Menurut Iqbal, KBRI Tokyo telah menerima informasi dari Japan Coast Guard (JCG) di Shimoda, Shizuoka, mengenai kecelakaan kapal tersebut.

“Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Kagoshima di Prefektur Kagoshima dengan jumlah total kru 25 orang yang terdiri atas 1 kapten, 2 orang officer serta 22 ABK. Dari ke-25 orang tersebut, 20 diantaranya WNI,” katanya.

Iqbal menjelaskan KBRI telah berkoordinasi dengan agensi pengirim para ABK serta JCG Shimoda dan akan berkoordinasi untuk langkah-langkah ke depan.

“Sementara ini seluruh WNI akan diantarkan ke KBRI Tokyo pada tanggal 7 Maret untuk disiapkan dokumen perjalanan yang dibutuhkan,” tutupnya.