Friday, 10 February 2023 22:50

KBRI Ankara Terjunkan Tim Kedua Ke Wilayah Terdampak Gempa

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Jakarta (voinews.id) : Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara kembali menurunkan tim yang bergerak ke wilayah terdampak gempa di Turki. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Jumat (10/2), di Kementerian Luar Negeri di Jakarta mengatakan tim kedua itu bergerak pada Jumat pagi menuju ke 6 titik terdampak gempa yaitu Dyarbakir, Malatya, Sanliurfa, Gaziantep, Kahramanmaras dan Hatay.

“Jadi di ke-6 titik ini tim KBRI yang kedua saat ini sedang menuju ke lokasi. Memang tidak mudah karena cuaca musim dingin dan juga akses jalan menuju ke lokasi yang padat dengan berbagai macam kendaraan untuk pertolongan termasuk juga alat-alat berat,” katanya.

Menurut Judha Nugraha, tim kedua yang diturunkan KBRI Ankara bertugas untuk memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang tidak mendapatkan pertolongan setelah dilanda musibah gempa dengan magnitudo 7,2 Senin (6/2) lalu. Selain itu, tim yang diturunkan tersebut juga bergerak untuk memberikan bantuan logistik.

“Ada 179 paket logistik sudah disiapkan antara lain bahan makanan, selimut, jaket musim dingin, dan juga peralatan bayi,” kata Judha.

Lebih lanjut Judha menjelaskan, tim KBRI Ankara juga bergerak ke Adana untuk mengadakan pertemuan dengan badan penanggulangan bencana Turki. Pertemuan ini dilakukan untuk mengkoordinasikan bantuan yang akan datang dari Indonesia.

“Untuk mengkoordinasikan ketibaan tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue) yang akan segera dikirim oleh Indonesia dan juga tim EMT (Emergency Medical Team) yang juga akan segera dikirimkan oleh Indonesia,” katanya.

Hingga informasi ini diturunkan, tercatat 2 orang WNI meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Turki. 10 orang menderita luka-luka dimana 4 diantaranya sudah dirawat di RS setempat dan 6 lainnya dievakuasi ke Ankara. Menurut Judha, kondisi WNI yang mengalami luka mayoritas didominasi oleh luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan juga patah tulang.

“Kondisi ke-10 WNI kita yang luka-luka tersebut dalam keadaan stabil,” katanya.

Sementara itu terkait informasi awal yang menyebutkan 5 WNI mengalami hilang kontak, Judha mengatakan, 1 orang ibu dan 2 orang anak sudah bisa dihubungi oleh KBRI Ankara. Menurut Judha, mereka terkendala alat komunikasi yang rusak saat gempa terjadi.

Selain itu, terkait 2 orang pekerja Indonesia yang disebutkan mengalami hilang kontak, menurut Judha, hingga hari ini, 1 dari 2 pekerja tersebut sudah dapat dihubungi, sementara 1 lainnya masih dalam tahap pencarian.

“Posisi pekerja kita ada di Dyarbakir,” kata Judha.

Sementara itu, terkait gempa yang juga melanda Suriah, Judha Nugraha menyampaikan, hingga Jumat (10/2), lebih dari 2 ribu orang meninggal dunia akibat gempa, lebih dari 5 ribu orang mengalami luka-luka dan sekitar 5100 bangunan mengalami kerusakan.

Menurutnya, KBRI Damaskus telah mengirimkan 2 tim ke 2 titik dimana WNI berada, yaitu di Aleppo dan Lattakia.

“Kedua tim tersebut telah berkoordinasi dengan otoritas setempat mengecek ke setiap RS yang ada berkomunikasi dengan WNI alhamdulillah hingga saat ini tidak tercatat ada WNI yang menjadi korban baik meninggal maupun luka-luka,” katanya.

Secara total, ada 116 orang WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa, yaitu di Aleppo, Lattakia, Tartus dan Hama.

Read 296 times