Jakarta (voinews.id) : Pemerintah Indonesia, Senin (13/2) pagi, memberangkatkan tim bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Indonesia.
“Tim diberangkatkan menggunakan satu pesawat A330-300 di mana Direktur PWNI Kemlu juga ikut serta di dalam rombongan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima, Senin.
Menurut Retno, tim kedua yang diberangkatkan merupakan 119 personel Emergency Medical Team (EMT) beserta tim pendukung dengan membawa bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, dan 18 ton obat-obatan.
“Serta bantuan logistik peralatan seberat dua ton yang antara lain terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji,” kata Retno.
Lebih lanjut, Retno Marsudi menyampaikan, pemerintah Indonesia juga berencana mengirimkan bantuan tahap ketiga yang direncanakan berangkat pada 18 Februari mendatang.
“Akan berangkat 4 pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan, tidak hanya ke Turki tetapi juga ke Suriah,” kata Retno.
Menurutnya, bantuan tahap ketiga nantinya akan kembali membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan siap saji, matras, selimut, tenda, baju hangat, hygiene kit, sleeping bag, tenda keluarga, sweater anak-anak, dan lain-lain yang diperlukan.
“Sebagai catatan, jumlah dan jenis bantuan yang akan diberangkatkan masih dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan di lapangan,” jelas Retno.
Sebelum bantuan Tahap I sampai ke Turki, menurut Retno Marsudi, Pemerintah Indonesia melalui Dubes RI Ankara juga telah menyampaikan bantuan berupa bahan makanan.
“Selain itu, masyarakat Indonesia di Turki juga menggalang dana untuk bantuan dan telah terkumpul uang sebesar 324.000 lira dan USD50.000, atau sekitar 1,2 miliar rupiah, dan diserahkan melalui Palang Merah Turki,” katanya.
Sementara itu untuk Suriah, Retno menambahkan, KBRI Damaskus juga telah mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan yang dikumpulkan dari diaspora WNI, PPI, dan juga kedutaan Indonesia di Suriah, yang dikirim baik ke Latakia maupun ke Aleppo.
Sebelumnya, bantuan kemanusiaan Indonesia tahap pertama telah diberangkatkan pada 12 Februari 2023 dan telah tiba di Adana, Turki. Menurut Retno, bantuan tahap pertama membawa 65 personel tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue) beserta perlengkapan SAR dan logistik berupa bahan makanan, selimut, dan lain-lain.
“Tim MUSAR Indonesia gelombang pertama ini sudah langsung bekerja untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban di salah satu lokasi di kota Antakya, provinsi Hatya,” kata Retno.
Penugasan tim MUSAR di lapangan, menurut Retno, diterima langsung dari USAR Command Cell (UCC), Turki, berdasarkan laporan warga setempat yang menginformasikan adanya korban selamat yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan di wilayah tersebut.